Bandar Lampung (Lampost.co) — Kehadiran anak muda dinilai memiliki selling point (nilai jual) yang tinggi dalam kontestasi politik di Pemilu 2024 mendatang.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rendy Fahrun Wadipalapa, menuturkan tingginya nilai jual anak muda dalam politik ini disebabkan karena anak muda memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan dalam segi pemilihan suara.
Persentase hak pilih yang sebagian besar didominasi pemilih muda menurutnya menjadikan anak muda diharapkan dapat mengisi ruang-ruang politik.
“Tak dapat dipungkiri banyak sekali kebijakan kita yang kurang begitu memperhatikan kelompok muda. Oleh karenanya generasi muda yang berani berkontestasi mereka akan punya selling point yang tinggi bagi anak muda lainnya,” ujar Rendy saat menjadi narasumber dalam kuliah umum di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila melalui zoom meeting, Rabu, 8 November 2023.
Kondisi ini menurutnya berdampak besar terhadap cara partai politik dalam mengambil langkah dan strategi politiknya.
Akibatnya, banyak dari partai politik yang mencoba untuk merekrut kader-kader muda yang dinilai mampu menjadi fasilitator bagi pemenuhan dan keinginan anak muda. “Akhirnya banyak Partai Politik yang menggaet kader dari artis yang punya popularitas tinggi. Mereka bisa jadi juru bicara bagi anak muda sendiri,” kata dia.
Rasional
Melihat fenomena banyaknya kalangan artis muda yang mulai menapaki karier di ranah politik, Rendy menyebut bahwa kondisi tersebut merupakan hal yang rasional untuk dilakukan. Sebab popularitas yang dimiliki para artis membuat mereka menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.
“Indeks personal yang terdapat di figur itu sangat penting. Ini terjadi karena dalam media mengenal istilah human interest dan unsur proximity dalam prinsip dasar jurnalisme membuat hubungan mereka jadi terasa dekat,” jelasnya.
Namun meski begitu, ia berharap kontestasi anak muda dalam politik bukan hanya mengandalkan popularitas. Tapi harus dibuktikan juga dengan langkah nyata serta komitmen yang tinggi. “Harapan kepada anak muda tinggi, jadi jangan sampai masyarakat dibuat kecewa,” ujarnya.
Ricky Marly