Krui (Lampost.co): Masyarakat Krui, Pesisir Barat memiliki tradisi atau kebiasan unik sejak puluhan tahun lalu, yaitu Memalam Pitu Likokh. Tradisi tersebut yakni membakar tumpukan batok kelapa yang disusun menjulang tinggi pada malam ke-27 Ramadan.
Sebelumnya, masyarakat akan mengumpulkan banyak batok kelapa. Kemudian melubangi satu per satu dan memasukkan ke patok kayu yang ditanam di tanah. Susunan batok kelapa biasanya tingginya hingga mencapai beberapa meter. Kemudian masyarakat akan membakarnya pada malam 27 Ramadan.
Api yang membakar batok kelapa menjulang tinggi itu menjadi semacam pelita penerang. Api tersebut dapat memberikan kebahagian hati bagi orang yang melihat dan juga warga sekitar.
Ketua Dewan Kesenian Pesisir Barat, Septi Istiqlal mengatakan, tradisi tersebut telah lama ada di masyarakat Pesisir Barat. Bahkan sejak zaman orde baru yang pada waktu itu, penerangan listrik belum menjangkau wilayah Pesisir Barat.
Saat itu, lanjut dia, warganya masih menggunakan lampu minyak tanah. Tradisi yang bernama Memalam Pitu Likokh (malam ke-27) itu menjadi semacam kemeriahan yang ditunggu-tunggu oleh warga Krui, khususnya anak-anak.
Agenda Rutin Tahunan
Septi mengatakan Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat ingin kembali mengenang dan bernostalgia dengan tradisi itu dengan menjadikan kegiatan Memalam Pitu Likokh sebagai agenda rutin tahunan. Penyelenggaraannya setiap malam ke-27 Ramadan.
“Kegiatan ini juga merupakan sebagai salah satu wujud upaya Dewan Kesenian untuk menjaga dan melestarikan budaya,” kata Septi kepada Lampost.co, Senin, 1 April 2024.
Dia mengatakan pihaknya merencanakan di 2024 ini akan menjadwalkan perayaan tradisi tersebut pada Sabtu, 6 April 2024 secara serentak di seluruh pekon yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.
“Untuk itu kami mengimbau seluruh masyarakat Pesisir Barat tanpa terkecuali. Untuk bisa membakar susunan batok kelapa. Susunan yang menjulang dengan tinggi hingga 2 meter atau lebih, setelah selesai salat tarawih,” kata Septi.
Dia mengatakan puncak kegiatan tersebut rencananya akan di helat di halaman Kompleks Perkantoran Pemkab Pesisir Barat. Dengan rangkaian kegiatan lomba pawai obor, lomba bedug, dan lomba video Memalam Pitu Likokh.
“Sebelumnya diawali dengan membakar batok kelapa di 121 pekon di setiap halaman rumah warga secara serentak. Yaitu pada malam ke-27 Ramadan atau pada Sabtu 6 April 2024 pada pukul 21.00 WIB,” kata dia
Sebagai warisan kebudayaan turun temurun yang memiliki makna besar, Septi mengajak masyarakat dapat menyambut antusias kegiatan tersebut agar berlangsung meriah.
“Semoga kegiatan ini nantinya menjadi suatu keberkahan bagi masyarakat Pesisir Barat. Selain sebagai kegiatan menjalin silaturahmi yang lebih erat antarwarga,” kata dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.