• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 16/07/2025 05:07
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Refleksi

Liga Korupsi

Kalau begini terus reformasi jilid II bisa saja terjadi. Sudah ekonomi tambah sulit, maling maling uang rakyat seolah berlomba cetak rekor korupsi!

Abdul Gafur by Abdul Gafur
14/03/25 - 21:07
in Refleksi
A A
Liga Korupsi

Ilustrasi MI(MI/Seno)

Abdul GafurJurnalis Lampung Post
Abdul Gafur
Jurnalis Lampung Post

Dul Gepuk mengernyitkan dahi usai membaca artikel bertajuk Liga Koruspi Indopahet. Ia menatap layar ponselnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Kopinya yang sudah mulai dingin diletakkan begitu saja di atas meja.

“Wak, ini kasus yang baru ini benar-benar bikin geleng kepala,” katanya dengan nada geram.

Wak Labai yang sedang asyik membolak-balik koran, menurunkan kacamatanya ke ujung hidung. “Apalagi sekarang, Dul? Kayaknya tiap hari ada saja berita bikin naik darah ya.”

Dul Gepuk menyodorkan ponselnya. “Mega korupsi di BUMN minyak, Wak. Jumlahnya nyaris seribu triliun! Warganet sampai bikin daftar, katanya ini masuk peringkat tertinggi dalam Liga Korupsi Indopahet!”

Wak Labai menatap layar, lalu mendesah panjang. “Sudah kuduga, Dul. Dari dulu urusan migas ini memang ladang empuk buat tikus-tikus berdasi. Tapi yang ini sudah di luar akal sehat. Satu BUMN saja bisa ‘menguapkan’ uang sebanyak itu.”

Dul Gepuk mengangguk cepat. “Ceritanya awalnya cuma soal oplos-mengoplos, Wak. Minyak dengan RON 90 katanya dioplos lagi supaya jadi RON 92. Ternyata… Alahmaaak…! Dugaan kasusnya lebih jahat lagi dan sangat terorganisir Wak.”

Wak Labai mendengus kesal. “Itulah yang bikin aku tambah jengkel, Dul. Pihak perusahaan berkilah ini bukan oplos-mengoplos, tapi namanya blending. Seolah-olah kalau istilahnya lebih keren, jadi bukan masalah besar!”

Dul Gepuk tertawa getir. “Apalah arti sebuah nama? Itu kata William Shakespeare di Romeo and Juliet, Wak. Mau disebut oplos atau blending, intinya tetap sama: ada akal-akalan. Dan ini bukan urusan kecil! Yang lebih celaka lagi, ini bukan sekadar oplosan minyak, tapi ada dugaan rekayasa kuota impor minyak mentah!”

Wak Labai membanting korannya ke meja. “Itu dia yang lebih biadab, Dul! Mereka sengaja merekayasa situasi seolah-olah bangsa ini kekurangan minyak mentah, lalu memaksa pemerintah buat impor dengan jumlah lebih besar dari kondisi rill. Dan seperti biasa, harga impornya dimarkup! Duit yang harusnya buat kesejahteraan rakyat malah masuk kantong segelintir orang.”

Dul Gepuk menghela napas panjang. “Makanya warganet bilang kasus ini pemuncak klasemen dalam Liga Korupsi Indopahet, Wak. Dari tahun ke tahun, selalu ada kasus kakap yang bikin kita makin pesimis sama pemberantasan korupsi.”

Wak Labai termenung, matanya menerawang ke kejauhan. “Dulu waktu aku masih jadi aktivis mahasiswa, Dul, aku ikut turun ke jalan buat melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kami berjuang habis-habisan supaya bangsa ini bersih dari maling berseragam pejabat.”

Dul Gepuk menatap sahabatnya itu dengan rasa iba. “Tapi, Wak, lihatlah sekarang. Korupsi malah makin menjadi-jadi. Dulu kita hanya dengar kasus belasan atau puluhan miliar, sekarang angkanya sudah tembus ratusan bahkan nyaris ribuan triliun. Reformasi yang kau perjuangkan dulu kayaknya cuma tinggal kenangan.”

Wak Labai tersenyum pahit. “Iya, Dul. Makin ke sini, bukannya berkurang, malah makin menggila. Aku kadang bertanya-tanya, apakah yang kami perjuangkan dulu benar-benar membuahkan hasil, atau justru membuka jalan bagi generasi baru koruptor yang lebih rakus?”

Dul Gepuk menepuk bahu sahabatnya. “Jangan menyerah, Wak. Kita masih bisa bersuara. Setidaknya, kita masih bisa mengingatkan bahwa rakyat tidak sebodoh yang mereka kira. Kalau begini terus reformasi jilid II bisa saja terjadi. Sudah ekonomi tambah sulit, maling maling uang rakyat seolah berlomba cetak rekor korupsi!”

Wak Labai menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. “Semoga saja, Dul. Tapi selama Liga Korupsi ini masih berjalan tanpa sanksi tegas dan keras, aku pesimis juara bertahannya bakal lengser, atau malah muncul juara juara baru klasemen liga korupsi.” n

Profil Penulis: Abdul Gafur

Abdul Gafur adalah jurnalis senior Lampung Post yang kini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi sekaligus penanggung jawab utama Lampung Post Group. Sejak 1 Juni 2023, ia dipercaya menggantikan Iskandar Zulkarnain untuk memimpin ekosistem media yang meliputi koran cetak Lampung Post, portal berita Lampost.co, Radio Sai 100 FM, Metro TV Lampung, serta platform media sosial Lampung Post Update.

Lahir di Tanjung Karang pada tahun 1981, perjalanan jurnalistik Gafur dimulai sejak masa kuliah di Universitas Lampung. Ia aktif di Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra, dan pada periode kepengurusan 2004–2005, ia dipercaya menjabat sebagai Pemimpin Umum. Selama di Teknokra, pria yang akrab disapa Pun Agho ini menempuh berbagai pelatihan jurnalistik, mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga tingkat pengelola. Pengalaman inilah yang menjadi fondasi kuat dalam karier jurnalistiknya.

Langkah profesionalnya dimulai ketika ia bergabung dengan Harian Umum Lampung Post pada tahun 2009. Saat itu, Pemimpin Redaksi Djadjad Sudradjat membuka ruang rekrutmen bagi talenta muda dari berbagai organisasi pers kampus, termasuk UKPM Teknokra. Pun Agho menjadi salah satu yang terpilih melalui proses ini, dan memulai kiprahnya sebagai reporter magang di kompartemen Humaniora dan Pendidikan.

Sejak saat itu, ia menapaki jenjang karier dengan konsisten dan penuh dedikasi. Ia turut terlibat dalam transformasi digital media tertua di Lampung ini, termasuk peluncuran versi digital Lampung Post berbasis langganan (subscription/membership), penguatan platform Lampost.co, serta pengelolaan kanal media sosial dalam kerangka konvergensi media bersama tim IT dan redaksi.

Selain mengelola redaksi, Pun Agho juga dikenal aktif sebagai trainer dan pemateri dalam berbagai pelatihan jurnalistik serta kehumasan. Ia kerap diundang untuk mengisi kegiatan yang diselenggarakan oleh Lampung Post maupun oleh institusi eksternal, mulai dari kampus, instansi pemerintahan, hingga komunitas masyarakat. Aktivitas ini mencerminkan komitmennya untuk berbagi ilmu dan membangun ekosistem komunikasi publik yang profesional dan bertanggung jawab.

Tak hanya itu, kontribusinya dalam dunia literasi juga ditunjukkan melalui keterlibatannya dalam sejumlah penulisan buku, antara lain Secangkir Kopi Bumi Skala Berak, 50 Tokoh Inspiratif Universitas Lampung, Profil Buku Dewa, serta proyek literasi anak Reporter Cilik Lampung Post. n

 

Tags: Abdul GafurDul GepukKorupsi BUMNkorupsi pertaminaPemimpin Redaksi Lampung Post Abdul GafurWak Labai
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

adok

Adok, Penanda Adat

by Mustaan
23/05/2025

Oleh: Musta'an BasranJurnalis Lampung Post DI tengah derasnya arus perubahan zaman, tak sedikit yang merasa tercerabut dari akar budayanya sendiri....

Telegram panglima TNI untuk menjaga kejaksaan

Telegram Panglima

by Abdul Gafur
19/05/2025

Abdul Gafur Jurnalis Lampung Post Dul Gepuk menaruh koran di atas meja kayu tua di warung lontong Wak Labai. “Wak,...

Judi Sabung ayam

Tragedi Way Kanan

by Sri Agustina
23/03/2025

Sri Agustina Wartawan Lampung Post KASUS tewasnya tiga anggota kepolisian dalam penggerebekan perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung, membuka...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.