• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 22/05/2025 11:18
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Teknologi

Harga iPhone Tidak Jadi Naik, AS Bebaskan Tarif Elektronik dari China

Pemerintah AS berencana memberlakukan tarif hingga 145% terhadap barang-barang elektronik buatan China yang masuk ke pasar AS.

NurbyNur
15/04/25 - 20:28
in Teknologi
A A
Bocoran iPhone 17 Pro Max: Desain Baru, Kamera Canggih, dan Performa Makin Ganas!

Bocoran iPhone 17 Pro Max

Jakarta (Lampost.co)—  Amerika Serikat resmi membatalkan rencana pemberlakuan tarif tinggi terhadap barang elektronik impor dari China, termasuk smartphone seperti iPhone. Kabar ini membawa angin segar, tidak hanya bagi konsumen di AS. Tetapi juga bagi raksasa teknologi seperti Apple dan investor teknologi global.

Ancaman Tarif 145% dari Pemerintah AS

Sebelumnya, dunia industri sempat dihebohkan dengan rencana kebijakan perdagangan kontroversial yang diusung mantan Presiden Donald Trump. Pemerintah AS berencana memberlakukan tarif hingga 145% terhadap barang-barang elektronik buatan China yang masuk ke pasar AS. Langkah ini di sebut sebagai bagian dari strategi untuk menekan ketergantungan pada China dan melindungi industri dalam negeri.

Kebijakan ini sempat memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan konsumen. Pasalnya, sebagian besar produk Apple. Termasuk sekitar 80% iPhone yang menjual di Amerika Serikat, produksinya di China, sementara sisanya dibuat di India. Jika tarif tersebut berlaku, harga iPhone di AS bisa melonjak hingga ratusan dolar, menurut para analis.

Baca juga: Bocoran iPhone 17 Pro Max: Desain Baru, Kamera Canggih, dan Performa Makin Ganas!

Namun, dalam perkembangan terbaru, pemerintah AS memutuskan untuk tidak memberlakukan tarif terhadap produk elektronik seperti smartphone. Monitor komputer, dan berbagai komponen elektronik lainnya. Dengan demikian, iPhone tidak jadi mengalami kenaikan harga drastis, dan Apple bisa bernafas lega.

Strategi Apple

Meskipun pada akhirnya tarif tidak jadi diberlakukan, Apple telah mengambil langkah antisipatif menghadapi potensi krisis tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, perusahaan melaporkan mempercepat produksi di India untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik di China.

Reuters menyebut bahwa Apple bahkan menyewa penerbangan kargo untuk mengirim lebih dari 600 ton iPhone dari India ke Amerika Serikat. Hal ini sebagai bagian dari strategi darurat jika tarif diberlakukan.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya jangka panjang Apple dalam mendiversifikasi rantai pasokan globalnya. India dan Vietnam kini menjadi alternatif utama untuk produksi perangkat keras. Mengikuti jejak perusahaan lain seperti Samsung yang telah lebih dulu membangun basis produksi di luar China.

Dampak Kenaikan Global Masih Jadi Opsi

Menurut Ben Wood dari CCS Insight, jika tarif tetap diberlakukan, Apple kemungkinan besar akan memilih menaikkan harga iPhone secara global. Ketimbang membebankan biaya hanya kepada konsumen AS. “Tidak mungkin perusahaan ingin memiliki harga yang berbeda secara global,” ujarnya.

Sementara itu, analis dari Forrester, Dipanjan Chatterjee, menilai Apple berada dalam posisi yang cukup kuat. Dengan margin keuntungan yang sangat tinggi, Apple dinilai mampu menyerap sebagian kenaikan biaya tanpa dampak finansial besar, setidaknya dalam jangka pendek.

Ia juga menyoroti loyalitas merek Apple yang luar biasa tinggi, yang memungkinkan perusahaan tetap membebankan biaya tambahan ke konsumen tanpa menimbulkan eksodus besar-besaran ke merek Android. “Apple memiliki pengikut setia, dan mereka tidak mudah berpindah meski harga naik,” tegasnya.

Investor dan Pasar Menyambut Positif

Analis dari Wedbush menyebut keputusan pembatalan tarif ini sebagai “berita terbaik bagi investor teknologi dalam beberapa bulan terakhir.” Dengan tidak adanya tambahan beban biaya produksi dan penyaluran, Apple dan perusahaan teknologi lain bisa mempertahankan strategi harga dan menjaga daya beli konsumen tetap stabil.

Amerika Serikat merupakan pasar terbesar bagi Apple, menyumbang lebih dari 50% penjualan iPhone secara global tahun lalu menurut data Counterpoint Research. Oleh karena itu, keputusan ini memberikan kepastian besar bagi kelangsungan bisnis Apple di pasar utamanya.

Konsumen dan Apple Sama-sama Untung

Dengan pembatalan tarif impor terhadap produk elektronik dari China, harga iPhone dan perangkat elektronik lain tidak jadi mengalami kenaikan tajam. Apple, yang sebelumnya bersiap menghadapi skenario terburuk. Kini bisa lebih fokus pada penguatan rantai pasokan alternatif dan inovasi produk tanpa dibayangi beban biaya produksi tambahan.

Kebijakan ini juga menegaskan pentingnya fleksibilitas dalam rantai pasokan global dan respons cepat perusahaan teknologi dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik.

 

 

 

 

Tags: AmericaApplechinaiphoneiPhone tetap murahiPhone tidak jadi naik hargaperang dagangTarif iPhone AS
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Zombie Malaikat, PVZ Hybrid 3.6.5

Mengungkap Rahasia Zombie Malaikat di PVZ Hybrid 3.6.5: Tantangan Terberat yang Wajib Kamu Tahu!

byDenny ZY
22/05/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Dalam dunia Plants vs. Zombies (PVZ) Hybrid versi 3.6.5, ada satu tipe zombie yang menjadi momok...

Flaming Sun Cactus, PVZ Hybrid

Flaming Sun Cactus di PVZ Hybrid 3.6.5: Strategi Terbaik yang Wajib Kamu Coba!

byDenny ZY
22/05/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Apakah kamu sudah mencoba tanaman terbaru di Plants vs. Zombies (PVZ) Hybrid versi 3.6.5? Flaming Sun...

Sprunki 1996

Sprunki 1996: Petualangan Musik Elektronik dengan Nuansa Retro

byDenny ZY
22/05/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Siap menjelajahi dunia musik elektronik ala 90-an? Sprunki 1996 membawa kamu ke dalam nuansa nostalgia yang...

Load More
ADVERTISEMENT

Berita Terbaru

Zombie Malaikat, PVZ Hybrid 3.6.5

Mengungkap Rahasia Zombie Malaikat di PVZ Hybrid 3.6.5: Tantangan Terberat yang Wajib Kamu Tahu!

22/05/2025

Harga Emas Hari Ini 22 Mei 2025 Kembali Melonjak, Sempat Naik 2 Kali dalam Sehari

Flaming Sun Cactus di PVZ Hybrid 3.6.5: Strategi Terbaik yang Wajib Kamu Coba!

Mantap Masuk Islam,Do’a Ini Yang Selalu Ruben Onsu Panjatkan

Data Terbaru Kasus TBC di Indonesia: Jumlah, Deteksi, dan Upaya Penanggulangannya

Konten Berdurasi Pendek

Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.