Jakarta (Lampost.co)—Film Siksa Kubur dan Badarawuhi memiliki jadwal tayang yang berbarengan, yaitu pada 10 April 2024. Tanggal itu juga sebagai Lebaran 2024 bagi umat Islam. Hari Raya Idulfitri memang menjadi momentum terbaik untuk menonton film bioskop bersama keluarga.
Kedua film horor yang berpotensi menarik jutaan penonton itu secara langsung akan bersaing untuk menarik penonton. Untuk itu, kedua produser dan stradara masing-masing film tersebut menyiapkan strategi khusus.
Film Badarawuhi di Desa Penari menjadi sekuel dari sinema sebelumnya berjudul KKN di Desa Penari pada 2022. Karya dari produser dan CEO MD Pictures, Manoj Punjabi, itu meraih kesuksesan dengan menarik 10 juta penonton dan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Manoj Punjabi menilai strategi berperan dalam pemasaran sebuah film. Bahkan, strategi untuk film Badarawuhi di Desa Penari disiapkan sejak dua tahun lalu.
“Strategi itu penting dan kami punya strategi dari dua tahun lalu sebelum setahun lalu membuat film ini,” kata Manoj.
Untuk itu, dia tidak khawatir untuk berkompetisi, seperti dengan film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar. Adanya kompetisi dapat membuatnya lebih cerdas dan berani. “Saya berani berkompetisi sama siapa pun,” ujar dia.
Walaupun begitu, dia berharap film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari bisa sukses bersama. Hal itu menandakan film lokal mendapatkan prioritas dari sinema asing.
“Saya mau dua film ini meledak agar tahun depan film Indonesia yang dapat prioritas bukan film luar negeri,” kata dia.
Film terbaru dari MD Pictures garapan sutradara Kimo Stamboel itu mengisahkan tentang sosok makhluk halus. Setan berwujud siluman ular yang bisa berubah menjadi wanita penari itu yang menakuti mahasiswa saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN).
Film tersebut akan dibintangi Aulia Sarah, Maudy Effrosina, Jourdy Pranata, Claresta Taufan, Dinda Kanya Dewi, Ardit Erwandha, dan Aming Sugandhi.
Film horor tersebut juga akan turut tayang di Amerika Serikat. Manoj Punjabi pun mengumumkan judul baru dengan mengadaptasinya menjadi bahasa Inggris, yaitu Dancing Village: The Curse Begins.
“Kami punya judul bahasa Inggris, namanya bukan Badarawuhi di Desa Penari, melainkan Dancing Village: The Curse Begins,” kata Manoj Punjabi.
Penayangan internasional tersebut atas kerja sama dengan perusahaan asal Kanada, Lionsgate. “Lionsgate akan mendistribusikan Badarawuhi di Desa Penari di Amerika Serikat,” ujarnya.
Penayangan ke Berbagai Negara
Kerja sama MD Pictures dan Lionsgate berpotensi membuka peluang agar film Badarawuhi di Desa Penari menembus pasar global. Sehingga, penayangannya tidak hanya di Asia Tenggara dan Amerika Serikat, tetapi ke berbagai negara lainnya.
Penayangan di AS itu ditandai dengan premiere di Los Angeles bersama seluruh kru dan jajaran pemain. “Ada 35 orang dari Indonesia berangkat untuk LA premiere,” ujar dia.
Sementara itu, sutradara Joko Anwar berharap setiap film dapat menarik penonton yang sesuai dengan potensinya. Untuk itu, dia menilai tidak perlu ada persaingan antarpara pembuat film, terutama yang berasal dari Indonesia. “Mudah-mudahan semua film bioskop menemukan audiens sesuai dengan potensinya,” kata Joko Anwar.
Dia mengaku mendukung semua film Tanah Air dan bisa selalu sukses ke depannya. Bahkan, akan antusias saat terdapat film Indonesia yang memiliki reputasi bagus di masyarakat.
“Mudah-mudahan sama-sama sukses dan bagus. Saya support semua film Indonesia. Kalau mengikuti media sosial saya, jika ada film Indonesia yang bagus, saya akan excited sekali,” ujar dia.
Untuk itu, sesama pembuat film harus saling mendukung agar karya yang ada meraih apresiasi yang baik. “Kami sebagai filmmaker, pekerja film harus saling dukung. Kalau ada yang baik dukung supaya mendapatkan yang didapatkan,” kata dia.