Bandar Lampung (Lampost.co) – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan, pentingnya menindak tegas tindakan premanisme oleh oknum organisasi masyarakat (ormas). Apalagi yang berpotensi mengganggu iklim investasi Indonesia.
Pernyataan ini merespons adanya gangguan ormas terhadap pembangunan pabrik produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, di Subang, Jawa Barat.
Kemudian Muzani menekankan investasi merupakan instrumen penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, segala bentuk gangguan terhadap investasi. Termasuk tindakan premanisme oleh ormas, harus segera diselesaikan.
“Semuanya harus sesuai dengan iklim investasi. Jika ada satu, dua, antara hal-hal tersebut, tentu saja itu harus segera terselesaikan. Termasuk oleh kelompok kekuatan masyarakat atas nama apa pun.” ujar Muzani dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Minggu, 27 April 2025.
Selanjutnya Muzani menegaskan, jika ada tindakan menyimpang yang secara jelas oleh ormas. Tidak boleh ada pembiaran dan harus tertuntaskan demi menjaga keamanan dan stabilitas investasi. “Pada satu sisi saya kira investasi harus terjaga. Bukan hanya oleh peraturan dan daya dukung yang memadai. Ada peraturan yang memadai, ada daya dukung yang memadai seperti infrastruktur. Tapi juga ada kondisi sosial masyarakat yang juga harus kondusif,” katanya.
“Karena investasi adalah bagian dari hal penting yang menjadi instrumen bagi pembangunan ekonomi masyarakat,” katanya.
Iklim Investasi
Selanjutnya Ketua Fraksi Gerindra itu juga menyoroti pentingnya daya dukung yang memadai dalam menjaga iklim investasi. Termasuk dari aspek sosial, transportasi, dan infrastruktur. “Ada kondisi sosial masyarakat yang juga harus kondusif. Tidak cukup masyarakat kondusif, tapi ternyata ada persoalan infrastruktur yang rusak. Sehingga mengganggu akses ataupun transportasi,” tuturnya.
Kemudian menurut Muzani, seluruh aspek tersebut harus berjalan secara paralel. Ini agar menciptakan lingkungan investasi yang sehat dan berkelanjutan. Infrastruktur, sosial, hingga kebijakan harus selaras dengan iklim investasi.
Sebelumnya, isu gangguan oleh ormas terhadap proyek BYD pertama kali terungkap oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Itu tersampaikan dalam unggahan video akun Instagram pribadinya, Minggu, 20 April 2025. Eddy mengatakan selama kunjungan ke Shenzhen, Tiongkok. Ia menerima informasi terkait aksi premanisme oleh ormas terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang.
“Ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini. Jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan. Hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” ungkap Eddy.