Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung memastikan lulusan Kelas Migran Vokasi memiliki keterampilan bekerja meski berasal dari SMA. Hal itu karena siswa yang mengikuti program tersebut akan terlatih memiliki skill untuk bekerja.
Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico mengungkapkan, Kelas Migran Vokasi untuk semua sekolah SMA dan SMK negeri. Program itu terjalankan dengan format ekstrakurikuler sehingga tidak masuk dalam kurikulum.
“Kelas Migran Vokasi ini bentuknya ekstrakurikuler. Jadi pelaksanaan di luar jam sekolah dan tidak masuk dalam kurikulum,” ungkapnya, Selasa, 5 Agustus 2025.
Kemudian ia menjelaskan, Kelas Migran SMK dan SMA akan menggunakan skema yang sama, meski SMA tidak memiliki jurusan keterampilan. Namun menurutnya hal itu bukan berarti lulusan Kelas Migran Vokasi SMA tidak memiliki keahlian.
Selanjutnya Thomas memaparkan, setiap peserta didik nantinya akan mendapatkan pelatihan keterampilan. Itu setelah memiliki kemampuan bahasa dan pengetahuan budaya negara tujuan. Selanjutnya, murid akan mendapatkan pelatihan keterampilan sesuai permintaan atau lowongan yang tersedia.
“Jadi mereka pada 3 bulan pertama belajar bahasa dan budaya dulu. Setelah itu baru ada pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Lalu ia menambahkan, saat ini sekolah masih melakukan penjaringan bagi kelas 12 dan alumni yang berminat mengikuti kelas tersebut. Pendaftaran akan tertutup pada 8 Agustus mendatang. Ia menargetkan ada 9.000 siswa yang mengikuti program tersebut.
“Targetnya 9.000, sekarang sudah 8.550 yang daftar dari 239 SMA dan 113 SMK Negeri pada 15 kabupaten/kota,” tambahnya.