Bandar Lampung (Lampost.co) — Program Sekolah Rakyat (SR) rintisan di Provinsi Lampung mulai berjalan dengan membuka tiga titik operasional di sejumlah daerah.
Kehadiran sekolah rakyat ini dapat menjadi solusi untuk pemerataan pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tiga sekolah rakyat rintisan tersebut yakni, SR MA 32 Lampung Selatan. Berlokasi di Kantor BPSDM Provinsi Lampung, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat di Lampung akan Ada di Dua Daerah
Sekolah ini membuka jenjang SMA dengan tiga rombongan belajar (rombel), masing-masing diisi 25 siswa sehingga total terdapat 75 siswa.
SR BLK Jalan PU, Bandar Lampung, yang akan memulai pembelajaran pada 30 September 2025. Sekolah ini membuka jenjang SD sebanyak dua rombel dengan total 50 siswa dan satu rombel SMP dengan 25 siswa.
SR SKB Purbolinggo, Lampung Timur, yang juga mulai berjalan pada 30 September 2025. Lokasinya berada di Sanggar Kegiatan Belajar Desa Taman Sari, Kecamatan Purbolinggo.
Sekolah ini membuka dua rombel untuk jenjang SD dengan 50 siswa serta satu rombel SMP dengan 25 siswa.
Komitmen Pemerintah
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, mengatakan, keberadaan sekolah rakyat rintisan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung akses pendidikan bagi semua kalangan.
“Sekolah rakyat rintisan ini hadir untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang selama ini mungkin terhambat karena keterbatasan biaya atau akses,” kata Aswarodi, Jumat, 26 September 2025.
Ia mengatakan, Lampung bisa memulai dengan tiga titik operasional. “Kami berharap program ini terus berkembang dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Aswarodi.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Upaya ini agar sekolah rakyat di Lampung dapat berjalan dengan optimal.
“Harapannya dapat memenuhi kebutuhan dasar pendidikan masyarakat,” katanya.