Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Kota Bandar Lampung mencatat ada 18 Koperasi Merah Putih (KMP) dari total 126 koperasi yang terbentuk di seluruh kelurahan sudah memiliki unit usaha. Koperasi Merah Putih Lampung memiliki potensi untuk terus berkembang.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bandar Lampung, Riana Apriana, menyampaikan seluruh koperasi mampu membangun unit bisnis secara bertahap hingga mandiri. Peran Koperasi Merah Putih Lampung sangat krusial dalam proses ini.
Pemerintah menargetkan setiap KMP memiliki ciri khas usaha. Unit usaha tersebut menjadi identitas koperasi yang ingin pemerintah kota perkuat dalam program Koperasi Merah Putih Lampung.
Ia menjelaskan pendampingan akan terus berjalan agar koperasi mampu berkembang. “Pemerintah ingin koperasi memahami tata kelola usaha dan mampu melayani anggotanya dengan baik,” kata Riana. Hal ini juga berlaku untuk Koperasi Merah Putih Lampung.
KMP diarahkan memiliki berbagai bentuk usaha. Ia mencontohkan bisnis beras, penyaluran gas LPG, klinik kesehatan, dan penjualan sembako sebagai unit yang berpotensi berkembang.
Pemkot juga membuka peluang kerja sama bagi pengurus koperasi. Pemerintah mempertemukan KMP dengan perusahaan swasta dan BUMN yang bergerak di sektor pendukung. Langkah itu demi memperkuat jaringan usaha dan mempercepat operasional di lapangan.
Dia meyakini kolaborasi tersebut bisa mempercepat kemandirian koperasi. Untuk itu, pengurus perlu memanfaatkan setiap pertemuan bisnis untuk mencari peluang dan meningkatkan kapasitas usaha.
Pemerintah berharap KMP dapat menjadi motor ekonomi berbasis komunitas seiring jumlah koperasi yang terus meningkat. “Sebab, keberadaan koperasi mampu mendukung pergerakan ekonomi rakyat di tingkat kelurahan,” ujar dia.








