Kotabumi (Lampost.co): Ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKo) menggelar demonstrasi. Ratusan mahasiswa dari lintas fakultas dan jurusan, mengikuti aksi untuk membela nasib bangsa Palestina di halaman UMKo setempat, Selasa, 7 Mei 2024.
Aksi tersebut sebagai wujud UMKo mengutuk keras tindakan sewenang-wenang dan genosida yang Israel lancarkan sejak Oktober 2023 lalu. Pihak Rektorat UMKo sengaja meliburkan mahasiswanya yang melaksanakan pembelajaran pada hari ini untuk meramaikan aksi bela Palestina di UMKo tersebut.
Baca juga: Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar di Eropa
Selain dari mahasiswa biasa, tampak juga sejumlah anggota organisasi eksternal kampus, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Lampung Utara yang ikut bergabung dalam aksi tersebut.
Salah satu orator dari unsur mahasiswa, Nopen mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi kepada warga Palestina. Bangsa Israel sudah memporak-porandakan wilayah Palestina.
“Inalilahi wainna ilaihi rajiun, inalillahi wainna ilaihi rajiun, inalillahi wainna ilaihi rajiun. Sebagai sesama umat muslim, kita menyuarakan tangisan dari para ibu-ibu dan anak-anak di Palestina. Jangan takut panas, ini bentuk aksi solidaritas untuk keluarga kita di sana,” kata dia.
Kutukan Keras ke Israel
Rektor Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Irawan Suprapto menjelaskan forum rektor perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah se-Indonesia mengutuk keras aksi pendudukan yang Israel lakukan di tanah Palestina. Sebab, telah menimbulkan ribuan korban jiwa dan luka-luka.
“Akibat aksi tersebut, setidaknya ada korban terbunuh sebanyak lebih dari 35 ribu orang. Dan luka-luka sekitar 77 ribu orang. Selain itu sebagian besar wilayah hancur akibat pendudukan belakangan. Juga terdapat aksi tidak manusiawi lainnya, seperti membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke tanah Palestina,” kata Irawan.
Baca juga: Kampus-Kampus Ternama Eropa juga Gelar Demo Pro-Palestina
Sehingga, Pelestina menjadi bangsa khususnya warga sipil yang kekurangan pasokan pangan dan obat-obatan. Di sisi lain, menurutnya bangsa Amerika, Inggris, dan Prancis terus mendukung atas apa yang dilakukan sekutunya itu kepada bangsa Palestina.
“Sehingga, memperburuk keadaan (di Palestina). Bagaimana tidak, bangsa maju dengan peralatan dan sumber daya mapan melakukan tindakan semena-semena. Kami berharap kepada pemimpin bangsa untuk tidak membuka kerja sama maupun peluang hubungan bilateral dengan Israel,” kata dia.
Tuntutan
Sebab, menurutnya, sesuai ideologi bangsa yang mengutuk keras soal penjajahan di muka bumi harus harus benar-benar ditegakan. Pihaknya juga meminta kepada organisasi mahkamah internasional, ICC dapat mengadili Netanyahu sebagai pimpinan tertinggi (Israel). Juga tokoh-tokoh, khususnya mereka yang berasal dari pemerintah Israel lainnya untuk bertanggung jawab atas kerusakan bangsa Palestina.
“Kami juga mengecam organisasi-organisasi negara Islam atau negara-negara Arab yang secara sengaja melakukan pembiaran. Atas penindasan yang Israel lakukan karena untuk kepentingannya sendiri,” pungkasnya.
Selain orasi, dalam kegiatan tersebut juga ada pembacaan puisi bersama untuk sesama umat di Palestina. Puisi tersebut dibawakan mahasiswa antara lain Juwita, Regita, Safira, dan Teddy serta perwakilan dosen setempat, Juardi.
Aksi bela Palestina tersebut diharapkan mampu menggugah para pemimpin bangsa di dunia untuk melepaskan belenggu Israel di tanah Palestina.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.