Jakarta (Lampost.co)—Dua bintang basket Amerika Serikat (AS), Stephen Curry dan LeBron James, membawa negaranya bangkit dari ketinggalan 17 poin untuk berbalik menang 95-91 atas Serbia yang diperkuat pemain bintang Nikola Jokic. AS pun melangkah ke final bola basket putra Olimpiade Paris 2024.
Bermain di Accor Arena, Paris, Kamis (8/8/2024) waktu setempat atau Jumat (9/8/2024) dini hari WIB, bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, tampil memukau dengan 36 poin dan pencetak poin sepanjang masa NBA LeBron James mencetak triple-double dengan 16 poin, 12 rebound, dan 10 assist.
Curry menembakkan lima lemparan tiga angka untuk menghasilkan 17 poin pada kuarter pertama. Namun Serbia menghasilkan lima lemparan tiga angka dan memimpin 31-23 setelah lemparan pertama dan terus melanjutkan serangannya.
Tembakan tiga angka berturut-turut Curry dan Jrue Holiday memangkas defisit menjadi 59-65 di penghujung kuarter ketiga. Namun AS tidak mampu menahan Serbia hingga akhirnya mereka tertinggal 63-76.
Balikkan Keadaan
Pada akhirnya, tembakan tiga angka Curry saat waktu tersisa 2 menit 24 detik di kuarter keempat memberi AS keunggulan pertama pada kedudukan 87-86 hingga kemudian menang 95-91.
“Menjatuhkan pukulan besar seperti itu, Anda hidup untuk momen-momen itu,” kata Curry, kutip AFP, Jumat (9/8/2024).
“(Saya) belum bisa menembak bola dengan baik sepanjang turnamen. Tetapi hal itu tidak menggoyahkan kepercayaan diri Anda untuk menghadapi momen ini,” ujarnya.
“Kemenangan besar bagi kami. Kami tahu kami akan mendapat tantangan dan akan menjadi pertandingan tersulit hingga saat ini. Namun ini adalah upaya total yang sesungguhnya,” tambah James.
Dari kubu Serbia, pemain terbaik NBA tiga kali, Jokic, menyelesaikan pertandingan dengan 17 poin dan 11 assist, di bawah Bogdan Bogdanovic yang memimpin dengan 20 poin.
AS akan bertemu Prancis pada final Sabtu (10/8/2024) waktu setempat atau Minggu (11/8/2024), pukul 02.30 WIB, setelah sang tuan rumah menang 73-69 atas juara bertahan Piala Dunia Jerman.
Curry mengatakan Prancis akan menjadi lawan yang sulit di final karena bermain di hadapan pendukung kandang mereka. “Saya tahu mereka akan memanfaatkan energi rumah mereka.”
