Jakarta (Lampost.co) — Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 6 orang telah tewas dan 7 lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah pusat medis di pinggiran tengah Bahoura, Beirut Lebanon.
Melansir Mediaindonesia.com, Jumat, 4 Oktober 2024, kasus ini merupakan kejahatan perang jika menargetkan petugas kesehatan. Pusat medis tersebut milik Organisasi Kesehatan Islam yang terkait dengan Hizbullah.
Ini adalah kedua kalinya Beirut tengah menjadi sasaran sejak Israel memulai kampanye pengebomannya beberapa minggu lalu. Daerah ini adalah rumah bagi parlemen Lebanon dan markas besar regional PBB.
Baca juga: Israel Sebut Rudal Iran Rusak 100 Rumah di Tel Aviv
Distrik Dahiyeh di bagian selatan, tempat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh pekan lalu, juga telah berulang kali menjadi sasaran.
Pasuka IDF telah mengeluarkan peringatan kepada orang-orang di beberapa lingkungan. Namun dalam beberapa kasus, peringatan ini di laporkan tidak tepat waktu bagi orang-orang untuk mengungsi.
Serangan udara Israel telah menewaskan paramedis di Lebanon selama dua minggu terakhir, termasuk serangan udara yang menewaskan 14 petugas kesehatan darurat selama akhir pekan.
Pada Senin (30/9) enam paramedis lainnya terbunuh di Bekaa barat, semuanya adalah anggota Organisasi Kesehatan Islam.
Israel juga di tuduh menargetkan petugas kesehatan di Gaza. Termasuk dengan membunuh mereka dalam serangan udara terhadap rumah sakit dan ambulans serta menangkap serta menyiksa mereka.
Namun Israel membantah menargetkan petugas medis dan mengklaim Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.