Washington (Lampost.co) — Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (6/11) menelepon presiden terpilih Donald Trump untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum (pemilu) AS, menurut pihak Gedung Putih.
“Presiden Biden mengungkapkan komitmennya untuk memastikan transisi yang lancar dan menekankan pentingnya upaya guna menyatukan negara itu,” kata pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Biden akan menyampaikan pidato nasional soal hasil pemilu AS dan transisi tersebut pada Kamis (7/11).
Baca juga: Kamala Harris Minta Pendukungnya Terima Kekalahan
Presiden Biden juga mengundang Trump untuk melakukan pertemuan di Gedung Putih, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa staf Gedung Putih akan mengatur tanggal pastinya dalam waktu dekat.
Biden juga berbicara via telepon dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Ia menyampaikan ucapan selamat atas “kampanye bersejarah”, menurut pernyataan Gedung Putih itu.
Pada Rabu pagi waktu setempat, Fox News menjadi media pertama yang memprediksi Trump akan meraih lebih dari 270 suara elektoral (electoral votes). Yakni ambang batas untuk meraih kursi kepresidenan AS.
Associated Press, bersama dengan sejumlah outlet berita utama AS lainnya, memprediksi kemenangan Trump beberapa jam kemudian.
Tujuh Swing States Utama
Seiring dengan jumlah suara yang terus masuk. Trump tampaknya meraup kemenangan di semua tujuh swing states utama dalam pilpres AS tahun ini.
Hasil perolehan suara pertama terlihat jelas di North Carolina dan Georgia pada sekitar tengah malam saat hari H Pemilu AS.
Per Rabu sore waktu setempat, tiga negara bagian kantong suara Partai Demokrat yang di sebut sebagai “Blue Wall”, yaitu Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan, mengalihkan dukungan mereka kepada Trump, seperti yang terjadi pada 2016 lalu.
Media AS pada Rabu pagi waktu setempat melaporkan bahwa Harris menelepon Trump untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilu.
Harris akan menyampaikan pidato pengakuan kekalahan pada Rabu sore waktu setempat di Universitas Howard. Tempat itu merupakan almamater wakil presiden AS tersebut, di Washington DC.