Bandar Lampung (Lampost.co) — Dalam beberapa tahun terakhir, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) semakin gencar mencari pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Upaya ini agar tim nasional memiliki daya saing lebih tinggi di level internasional. Namun, tidak semua pemain berdarah Indonesia mudah menerima tawaran naturalisasi. Beberapa dari mereka tetap mempertahankan ambisi bermain untuk tim nasional negara lain, terutama Belanda.
Poin Penting:
-
PSSI berusaha mencari pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
-
Banyak pemain keturunan yang lebih memilih membela negara lain, terutama Belanda.
-
Persaingan dan reputasi sepak bola di Belanda lebih menarik para pemain keturunan.
Dari sekian banyak pemain yang menolak naturalisasi, tiga nama berikut menjadi yang paling sulit terbujuk untuk membela Timnas Indonesia.
Pascal Struijk
Pascal Struijk lahir di Deurne, Belgia, pada 11 Agustus 1999. Bek berusia 24 tahun ini saat ini bermain untuk klub Liga Inggris, Leeds United. Struijk memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya di pihak ayah, sehingga namanya sempat masuk radar PSSI sejak 2020.
Baca juga: Naturalisasi Tiga Pemain Rampung, 3 Nama Lagi Menyusul
Meski memiliki peluang menjadi bagian dari Timnas Indonesia, Struijk menolak tawaran tersebut. Ia menilai karier internasionalnya akan lebih bersinar jika bermain untuk Timnas Belanda, mengingat sepak bola Negeri Kincir Angin memiliki reputasi yang jauh lebih besar dari Indonesia.
Ian Maatsen
Ian Maatsen lahir di Belanda pada 10 Maret 2002 dan saat ini bermain sebagai bek kiri untuk klub Liga Inggris, Aston Villa. Pemain berusia 22 tahun ini memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek-neneknya yang berasal dari Jawa, meski berpaspor Suriname.
Maatsen sempat masuk radar PSSI, tetapi peluangnya membela Timnas Indonesia sangat kecil. Ia telah beberapa kali mendapat panggilan ke Timnas Belanda, meskipun belum mendapatkan kesempatan bermain. Statusnya sebagai pemain muda potensial di Eropa membuatnya lebih tertarik menunggu kesempatan membela Belanda daripada Indonesia.
Jayden Oosterwolde
Jayden Oosterwolde lahir di Zwolle, Belanda, pada 26 April 2001. Saat ini, ia bermain di Liga Turki bersama Fenerbahce. Pemain berusia 23 tahun ini memiliki darah keturunan Suriname-Indonesia dan sudah masuk radar PSSI sejak 2020.
Meskipun PSSI telah beberapa kali mendekati, Oosterwolde masih enggan berkomitmen untuk Timnas Indonesia. Dalam wawancara dengan ESPN, ia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan untuk membela Indonesia, tetapi masih menunggu waktu yang tepat.
“Mereka (PSSI) bertanya kepada saya, tetapi saya masih menundanya. Saya tidak pernah mengatakan tidak,” ujar Oosterwolde.
Bagi Oosterwolde, memperkuat Timnas Belanda tetap menjadi impian utama. Ia bahkan sudah menyusun strategi untuk mencapai target tersebut.
“Itu adalah mimpi saya (membela Timnas Belanda). Untuk mencapainya, saya tidak ingin terburu-buru. Saya harus membuat keputusan yang tepat. Jika waktunya sudah tiba, saya akan ada di sana,” kata Oosterwolde.