Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung masifkan serta mengefektifkan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang terkoneksi dengan BPBD Kabupaten/Kota.
Adapun upaya tersebut dilakukan sebagai antisipasi kesiapsiagaan pihaknya untuk lakukan pengecekan berkala terkait informasi kebencanaan di daerah setempat.
Baca juga: BPBD Lampung Petakan Sawah Rawan Banjir Melalui Kajian Risiko
“Sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan kami mengecek informasi setiap jam 9 pagi dan jam 8 malam untuk melakukan deteksi awal terhadap perubahan cuaca yang mendekati musim hujan,” Analis Bencana BPBD Lampung, Wahyu Hidayat, Jumat, 6 Desember 2024.
Wahyu mengatakan bencana hidrometeorologi basah diiringi dengan curah hujan yang tinggi. Hal itu mengakibatkan beberapa bencana alam bawaan seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
“Untuk longsor kami melakukan deteksi di beberapa titik. Yang cukup berat ancamannya seperti di Lampung Barat, Tanggamus, dan Way Kanan,” jelas dia.
Adapun untuk di Lampung Barat sepanjang jalan antara Lampung Barat dan Pesisir Barat ada titik longsor yang meksipun sudah dilakukan pencegahan dan mitigasi ancaman tetap ada.
Wilayah Rawan Banjir
Sementara itu untuk bencana banjir hampir seluruh wilayah rawan terancam. Namun untuk daerah yang mengalami eskalasi cukup tinggi adalah Bandar Lampung. Menyusul Lampung Selatan dan Pesawaran.
“Banjir hampir seluruh wilayah kita terancam. Beberapa tempat mengalami eskalasi yang cukup tinggi yaitu Bandar Lampung. Karena setiap musim hujan atau hujan dengan intensitas tinggi pasti banjir,” tambahnya.
Kemudian untuk Lampung Selatan juga rawan terjadi bencana banjir. Di mana titik yang kerap terpendam ada di Sidomulyo, Hajimena, Palas, dan Sragi.
“Kemudian banjir juga rawan terjadi di Tulangbawang, Mesuji, dan Pesawaran. Kita juga ada tim reaksi cepat yang piket setiap hari. Jadi setiap hari mereka siap dan kalau kondisi memburuk kita ada SOP tim reaksi cepat untuk koordinasi,” katanya.
Selain itu pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk antisipasi jika sewaktu terjadi bencana dan langsung lakukan penanggulangan.
“Kita masifkan tim juga yang memang siaga. Ketika terjadi bencana langsung kita terjunkan. Sehingga kerja sama serta koordinasi memang kita lakukan kami secara aktif,” tutup dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News