Bandar Lampung (Lampost.co)–PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni mencatat pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Yakni pergerakan kapal fery alami penurunan hingga 10 persen ketimbang periode Nataru 2023.
- Kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni beroperasi lebih rendah 10 persen dari 31 unit menjadi 28 unit.
- Volume trip kapal fery masih tetap 104 trip.
- Pengaruh penundaan menyebrang karena 3 bulan lagi Idulfitri.
GM PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin mengatakan adanya pergerakan kapal ferry di pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten sebenarnya terbilang kumulatif.
“Kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni beroperasi lebih rendah 10 persen dari 31 unit menjadi 28 unit, namun untuk produksi trip tetap yakni 104 trip,” kata dia, Senin, 30 Desember 2024.
Baca Juga: Tol Bakter Catat 409.190 Kendaraan Melintas Selama Nataru
Hal tersebut memang berdasar faktor cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini di daerah setempat. Terlebih beberapa waktu lalu PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni sempat tak beroperasi.
“Kalau melihat tahun lalu (2023) ada pergeseran cuaca ekstrem dari Desember ke beberapa bulan kemudian. Jadi memang untuk tahun ini cukup berdampak karena cuaca ekstrem bersamaan dengan libur Nataru,” katanya.
Karena pihaknya sempat memberhentikan sementara penyebrangan, tak menutup kemungkinan banyak juga orang yang menunda perjalanan menggunakan kapal ferry.
“Terlebih tiga bulan lagi mau menuju hari raya Idulfitri, ini juga jadi pertimbangan banyak masyarakat untuk menunda perjalanan selain cuaca ekstrem akhir-akhir ini,” katanya.
Kendati pergerakan kapal ferry menurun, justru peningkatan terjadi pada jumlah penumpang dan kendaraan yang menggunakan jasa transportasi laut tersebut.
Baca Juga: Beroperasi hingga 18 April, ini Jadwal dan Tarif Penyeberangan Pelabuhan Panjang-Ciwandan
“Produksi penumpang naik 14% dari 34.159 penumpang menjadi 39.005 penumpang, dengan rincian pejalan kaki naik 37% dari 2.253 penumpang menjadi 3.096 penumpang,” katanya.
Selain itu, untuk kendaraan menyebrangan dengn kapal fery naik 13% dari 31.906 penumpang menjadi 35.909 penumpang.
Untuk produksi kendaraan naik 19% dari 7.887 unit menjadi 9.412 unit. Rincian kendaraan roda 2 naik 68% dari 908 unit menjadi 1.527 unit. Kendaraan roda 4 naik 16% dari 3.969 unit menjadi 4.599 unit.
“Untuk kendaraan bus naik 2% dari 334 unit menjadi 342 unit. Tuk naik 10% dari 2.676 unit menjadi 2.944 unit,” jelas dia.
Adapun untuk jumlah dermaga pihaknya tegaskan semua beroperasi yang meliputi 6 reguler dan 1 eksekutif. “Jadi memang sekarang ini dermaga eksekutif menjadi pilihan banyak penumpang selain nyaman dan cepat,” jelas dia.