Bandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi mengenai musim kemarau. Ada yang masuk musim kemarau lebih cepat, ada yang lebih lambat. Bahkan, sebagian wilayah akan mengalami kemarau panjang 5–6 bulan.
Poin Penting:
- Musim kemarau mulai April – September 2025
- Kemarau tahun ini datangnya berbeda-beda setiap daerah.
- Ancaman kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, krisis air bersih, gangguan panen dan kesehatan.
“Musim kemarau 2025 di Lampung gak datang serentak,” tulis prakirawan BMKG dalam instagram @bmkglampung, Sabtu, 3 Mei 2025.
Kemudian pihaknya mengingatkan warga Lampung untuk bersiap-siap. Karena kemarau tahun ini datangnya berbeda-beda setiap daerah. Ada yang mulai kering dari April, ada juga yang baru “panas-panasnya” bulan September 2025.
“Setiap wilayah punya risiko berbeda seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. krisis air bersih, gangguan panen dan kesehatan seperti ISPA,” himbaunya.
Baca Juga:
https://lampost.co/cuaca/bulan-april-masuk-awal-musim-kemarau-di-lampung/
Sementara uniknya lagi, musim kemarau Lampung tahun ini tergolong “Atas Normal”. Artinya meski kemarau, masih ada peluang hujan. Jadi jangan heran kalau cuacanya agak labil karena ada hujan lokal, petir, angin kencang dan puting beliung.
Selanjutnya, BMKG menyampaikan tips menghadapi kemarau ala anak muda peduli cuaca. Pertama, hemat air Itu gaya hidup. Matikan keran saat tidak tergunakan dan memanfaatkan air hujan. Kedua, STOP bakar sampah dan lahan. Sekali api lepas kendali, bisa jadi bencana besar.
Ketiga, tanam tanaman pendek umur. Cocok untuk kemarau panjang & hemat air. Ketiga, pantau cuaca harian dari BMKG. Agar bisa atur aktivitas & tanam-tanaman. Keempat, edukasi teman & keluarga. Ajak jadi bagian dari generasi sadar iklim.
Prakiraan Kemarau
Kemudian berdasarkan peta prakiraan BMKG. Wilayah Lampung mulai masuk musim kemarau antara akhir April sampai pertengahan Juni 2025. Tidak semua daerah langsung kering barengan. Ada yang sudah kering dari April, tapi ada juga yang baru mulai kering bulan Juni.
Lalu, selama masa transisi alias pancaroba, beberapa daerah masih bisa mengalami cuaca yang “labil”. Seperti hujan lebat tiba-tiba, angin kencang dan puting beliung, petir atau hujan lokal sore-sore hingga hujan es. Jadi jangan heran kalau satu daerah udah panas & kering, tapi daerah sebelahnya masih hujan-hujanan.
Selanjutnya tidak semua wilayah Lampung masuk musim kemarau bareng-bareng loh. Seperti wilayah Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Barat, dan yang lainnya. Musim kemarau datang on schedule, sama seperti tahun sebelumnya.
Lalu Metro dan Bandar Lampung. Musim kemaraunya agak telat dikit dari biasanya (Mundur 1 dasarian/sekitar 10 hari). Kemudian Way Kanan, Pesisir Barat, dan Tanggamus. Musim kemarau datang lebih cepat, jadi perlu siap-siap lebih awal (Maju 1 dasarian/sekitar 10 hari lebih cepat). Sementara Lampung Selatan, Pringsewu, dan Pesawaran. Panas dan keringnya datang lebih duluan (Maju 2 dasarian / sekitar 20 hari lebih cepat).
Selanjutnya untuk puncak kemarau Juni 2025 meliputi Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus. sebagian Pringsewu, Pesawaran, Lampung Tengah. Puncak kemarau Agustus 2025. Meliputi, Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Bandar Lampung dan Metro. Pada bulan ini panasnya bisa maksimal, maka hati-hati kekeringan dan karhutla. Ini puncak kemarau paling luas.
Kemudian, puncak kemarau September 2025. Wilayah yang paling akhir masuk puncak kemarau Lampung Selatan dan sebagian Lampung Timur. Wilayah ini masih kering parah sementara wilayah lain sudah basah.