Kalianda (Lampost.co)–Menjelang bulan Ramadan, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Lampung Selatan mengalami lonjakan. Kenaikan berkisar antara Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram.
Pantauan Lampost.co di Pasar Impres Kalianda, harga telur ayam saat ini mencapai Rp31.000 hingga Rp32.000 per kilogram. Sebelumnya, harga telur hanya Rp26.000 per kilogram.
Salah satu pedagang telur, Maryamah (41) mengatakan kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama empt hari. Namun, ia tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga telur.
“Harga telur naik sudah empat hari ini,” kata dia di kios telurnya pada Senin, 4 Maret 2024.
Kenaikan juga terjadi pada harga telur bebek. Para pedagang yang sebelumnya menjual dengan harga Rp2.500 per butir, kini menjual Rp3.000 hingga Rp3.500 per butir.
“Kalau telur bebek memang du jual butiran, satu butir telur naik Rp500 sampai Rp1.000,” katanya.
Senada, Yanti (38) pedagang di Pasar Tradisional Sidomulyo mengatakan bahwa kenaikan harga belum berdampak pada omzetnya. Namun, ia khawatir kenaikan akan terus terjadi dan berpengaruh pada penjualan.
“Ya mungkin karena telur juga menjadi salah satu kebutuhan yang banyak disukai orang sehingga konsumen harus tetap membeli meski mahal. Tapi kalau harga terus naik apa lagi mendekati puasa ini, ya mungkin saja pelanggan akan mengurangi pembelian,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Lampost.co, kenaikan harga telur ayam juga terjadi di sejumlah pasar di Kecamatan Penengahan, Palas, dan Bakauheni.
Penyebab pasti kenaikan harga telur belum diketahui. Namun, para pedagang menduga kenaikan terjadi karena dua faktor, yakni menjelang puasa serta musim penghujan yang mempengaruhi produksi telur ayam dan bebek.