Kalianda (Lampost.co) — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal secara resmi mengumumkan kesiapan 2.651 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) mulai beroperasi. Seluruh koperasi telah terbentuk di desa dan kelurahan se-Lampung, menjadikan Lampung sebagai provinsi tercepat dalam menyelesaikan pembentukan koperasi berbasis desa di Indonesia.
Poin Penting:
-
Lampung jadi provinsi tercepat dalam realisasi Kopdes Merah Putih secara nasional.
-
Dukungan datang dari BUMN dan perbankan nasional.
-
Fokus koperasi, yakni kemandirian ekonomi desa, bukan semata keuntungan finansial.
Gubernur menegaskan hal itu saat menghadiri peluncuran Kopdes Merah Putih di Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Senin, 21 Juli 2025. “Alhamdulillah, Lampung mencatatkan capaian 100 persen dalam pembentukan Kopdes Merah Putih. Ini bukti semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Gubernur.
Pencapaian Tercepat Nasional
Capaian ini menempatkan Lampung sebagai provinsi paling progresif dalam mengimplementasikan program Koperasi Desa Merah Putih, sebuah program strategis nasional (PSN) untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di level desa.
Baca juga: Lampung Selatan Luncurkan Koperasi Merah Putih, Gandeng BUMN dan Dorong Ekonomi Desa
Rahmat menyampaikan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan stakeholder terkait menjadi kunci utama kesuksesan ini. “Kami bergerak cepat bersama seluruh pemerintah kabupaten. Partisipasi masyarakat sangat luar biasa. Mereka melihat koperasi ini sebagai alat penting untuk memperkuat ekonomi desa,” jelasnya.
Instrumen Pembangunan Ekonomi Desa
Koperasi Merah Putih hadir dengan semangat gotong royong, nasionalisme, dan pemberdayaan masyarakat. Tidak seperti koperasi konvensional yang berorientasi pada keuntungan finansial, Kopdes Merah Putih mengedepankan kemandirian ekonomi berbasis lokal.
Dukungan BUMN dan Lembaga Keuangan
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lampung, Samsurijal Ari, mengungkapkan seluruh koperasi telah mengantongi akta notaris dan mulai menjalankan kegiatan bisnis. Dukungan kuat juga datang dari BUMN, seperti Pupuk Indonesia, Kimia Farma, Bulog, PT Pos Indonesia, serta sejumlah bank nasional.
“Semua koperasi sudah sah secara hukum. Beberapa bahkan sudah mulai bermitra dengan BUMN dan lembaga keuangan,” kata Samsurijal.
Modernisasi Sistem dan SDM Koperasi
Samsurijal juga menambahkan penentu keberhasilan Koperasi Merah Putih ke depan oleh profesionalisme pengelolaan, penguatan struktur organisasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pihaknya melakukan beberapa langkah strategis agar Koperasi Merah Putih yang ada dapat berhasil, seperti implementasi manajemen modern, pembentukan struktur kepengurusan yang jelas, dan pelatihan dan pengembangan SDM koperasi. Kemudian pengawasan dan pendampingan berkelanjutan serta pemanfaatan potensi lokal sebagai basis usaha
“Tanpa struktur dan manajemen yang baik, koperasi akan sulit berkembang. Oleh karena itu, pelatihan dan sistem pengelolaan menjadi fokus kami,” ujarnya.
Komitmen Pemprov Lampung
Sementara itu, Gubernur Rahmat meminta dukungan penuh dari para bupati, wali kota, dan stakeholder agar Koperasi Merah Putih berjalan lancar dan mampu bersaing. “Mari bersama-sama kawal Koperasi Merah Putih ini. Jika pengelolannya baik, koperasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa,” ujarnya.
