Jakarta (Lampost.co): Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, penguatan industri kecil dan menengah menjadi salah satu strategi penting pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Sebagai bagian dari target tersebut, beberapa strategi sudah pemerintah tetapkan. Antara lain mengembangkan industri prioritas, akselerasi ekspor produk dan jasa industri. Kemudian penguatan industri kecil dan menengah sebagai rantai pasok.” kata Faisol dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Baca juga: Naik 6,5%, UMP Lampung Masih Setengahnya DKI, Ini Daftar UMP 2025 se Indonesia
Strategi berikutnya, katanya, juga mencakup pengembangan industri hijau. Lalu, aglomerasi kawasan industri di kawasan ekonomi khusus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan pengembangan industri halal.
Pemerintah dalam rencana pembangunan jangka menengah melalui Asta Cita. Yakni menargetkan pertumbuhan 8 persen. Lalu, memproyeksikan kontribusi industri non-migas mencapai 20 persen pada 2029.
“Ini tentu tidak mudah, karena hari ini baru 18 persen saja, dengan situasi global seperti ini rasanya kok upayanya harus berlipat-lipat,” ujarnya.
Faisol menuturkan, terdapat sekitar 144 kawasan industri yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 33 di antaranya ada di luar Jawa.
“Di luar Jawa khususnya mengalami peningkatan 414 persen lebih, jadi cukup signifikan untuk menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan luar Jawa,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, upaya untuk mengorkestrasi investasi di Indonesia itu sangat perlu. Hal itu guna memaksimalkan sumber-sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News