Bandar Lampung (Lampost.co) — Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Langkah itu untuk menjamin tersedianya pasokan untuk memenuhi pasokan selama cuti bersama Hari Raya Waisak pada 23 Mei hingga 26 Mei 2024.
Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengatakan pihaknya mengantisipasi kebutuhan energi akibat meningkatnya mobilitas dalam liburan panjang selama empat hari.
“Kami memastikan ketersediaan pasokan dalam kondisi aman dan distribusi lancar. Sehingga, stok BBM dan elpiji aman selama masa libur dan cuti bersama Hari Raya Waisak,” kata Nikho, Rabu, 22 Mei 2024.
BACA JUGA: Pertamina Perketat Pengawasan Agen dan Pangkalan Elpiji
Dia mencatat, rata-rata konsumsi BBM jenis gasoline (bensin) harian di Lampung sekitar 2.283 KL (kiloliter). Sedangkan untuk gasoil (solar) sekitar 2.059 KL dan elpiji sekitar 693 MT (metrik ton).
Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi di masyarakat, Pertamina terus memastikan sarana dan fasilitas beroperasi secara normal dan optimal. Mulai dari fuel terminal, integrated terminal, dan depot elpiji.
Pihaknya juga mengantisipasi adanya peningkatan aktivitas konsumen rumah tangga dalam menyediakan makanan untuk keluarga selama cuti bersama.
“Kami antisipasi kenaikan permintaan elpiji dan menyiapkan penambahan pasokan secara fakultatif bila diperlukan. Hal itu agar kebutuhan energi tetap terpenuhi dan masyarakat tetap nyaman menikmati liburan panjang,” ujar dia.
Meski begitu, dia mengimbau masyarakat mampu dapat menggunakan elpiji non subsidi, yaitu Bright Gas.
Sementara, bagi warga yang berhak menggunakan elpiji 3 kg sebaiknya membeli di pangkalan resmi Pertamina. Sebab, terjamin harga dan kualitasnya sehingga jangan membelinya di pengecer atau warung.
“Kami mengajak untuk dapat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya karena elpiji 3 Kg merupakan produk subsidi khusus masyarakat kurang mampu. Sementara, bagi masyarakat mampu dan pelaku usaha non mikro harus menggunakan elpiji non subsidi, yaitu Brightgas 5,5 Kg dan 12 Kg,” kata dia.