Jakarta (Lampost.co)— Wabah keracunan E. coli yang dikaitkan dengan burger Quarter Pounder di McDonald’s kini telah menjangkiti 75 orang, naik dari 49 kasus sebelumnya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Kasus tersebut tersebar di 13 negara bagian, dengan 22 orang mendapat perawatan di rumah sakit.
Tragisnya, seorang wanita tua di Colorado dilaporkan meninggal dunia, dan dua orang lainnya. Termasuk seorang anak kecil, mengalami komplikasi serius pada ginjal.
Kasus pertama yang melaporkan berasal dari Sarah Johnson, yang mengonsumsi burger Quarter Pounder dari McDonald’s pada 28 September.
Baca juga: Siswa SD Keracunan Makanan Ringan, Komisi IX DPR Minta BPOM Perketat Pengawasan
Lima hari setelahnya, ia mulai mengalami sakit perut dan diare yang semakin parah, yang akhirnya membawanya ke ruang gawat darurat. Tes mengonfirmasi bahwa dia terinfeksi E. coli, dan gejalanya berlangsung selama 12 hari.
McDonald’s menjelaskan bahwa masalah bukan pada daging burger, melainkan bawang bombay yang memprgunakannya di dalam burger tersebut.
Akibatnya, Taylor Farms, pemasok bawang bombay yang berbasis di California, melakukan penarikan sukarela karena potensi kontaminasi E. coli.
CDC melaporkan bahwa pelanggan layanan makanan diminta untuk membuang bawang yang mungkin terkontaminasi.
Penarikan ini mencakup bawang bombay kuning yang telah terkupas dan memotong dadu. Bakteri E. coli hidup pada sapi dan kotorannya, yang dapat mencemari air dan bahkan debu yang menempel pada bawang dan hasil pertanian lain di ladang yang dekat dengan peternakan.
Menarik Burger
Menanggapi wabah ini, McDonald’s telah menarik burger Quarter Pounder dari beberapa menu di negara bagian tertentu. Namun beberapa restoran di negara bagian Washington masih melayani pesanan burger tersebut.
Jaringan makanan cepat saji lain seperti Burger King, Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC juga telah meniadakan bawang dari menu mereka di beberapa lokasi untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Bawang bombay telah beberapa kali terlibat dalam kasus keracunan makanan. Pada 2015, Taylor Farms menarik campuran seledri dan bawang yang menggunakannya dalam salad ayam Costco setelah 19 orang terinfeksi E. coli. Tahun lalu, wabah salmonella dari bawang bombay potong dadu menyebabkan 80 orang jatuh sakit dan satu kematian.
Strain E. coli O157 menyebabkan gejala parah, termasuk diare berdarah, muntah, dan demam. CDC melaporkan bahwa E. coli menyebabkan sekitar 74.000 infeksi di AS setiap tahun, dengan lebih dari 2.000 orang mendapat perawatan di rumah sakit dan 61 kematian.
Gejala keracunan E. coli biasanya muncul satu hingga dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dengan risiko tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Lansia, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.