Jakarta (Lampost.co)— Keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) menuai kontroversi dan kritik dari berbagai kalangan. Penunjukan ini pandang sebagian masyarakat tidak tepat lantaran Ifan di nilai tidak memiliki rekam jejak di industri film nasional.
Jejak Ifan Seventeen di Industri Perfilman
Ifan Seventeen selama ini lebih terkenal sebagai vokalis band pop rock Seventeen yang populer. Lewat lagu-lagu seperti Jaga Selalu Hatimu, Selalu Mengalah, Kemarin, dan Menemukanmu.
Namanya semakin terkenal luas setelah tragedi tsunami Selat Sunda pada Desember 2018 yang merenggut nyawa hampir seluruh personel band Seventeen dan istrinya, Dylan Sahara. Ifan merupakan satu-satunya anggota band yang selamat dari musibah tersebut.
Baca juga: Bukan Pegiat Film, Erick Thohir Beberkan Alasan Pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN
Namun, dalam industri perfilman, kiprah Ifan sangat terbatas. Satu-satunya keterlibatan nyata dalam dunia film adalah tampil dalam film dokumenter berjudul Kemarin yang mengisahkan perjalanan band Seventeen sebelum dan sesudah tragedi tersebut.
Fakta ini membuat sejumlah warganet mempertanyakan kapabilitas Ifan dalam memimpin PFN, sebuah BUMN yang bertanggung jawab memproduksi dan mengembangkan film nasional.
Akun X @ainurohman mengkritik keras penunjukan Ifan dan menyebutnya tidak punya rekam jejak di perfilman nasional. “Tidak punya rekam jejak di perfilman nasional,” tulisnya pada Rabu (12/3/2025).
Dugaan Kepentingan Politik
Selain minimnya pengalaman di dunia film, kritik terhadap Ifan juga muncul dari sisi politik. Akun X @ainurohman membeberkan bahwa Ifan pernah dua kali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui dua partai berbeda, yakni Gerindra dan PKB, namun gagal dalam keduanya.
Selain itu, pada Januari 2025, Ifan pernah mengunggah pertemuan dengan Prabowo Subianto dan menyanyikan lagu sambil memuji Prabowo sebagai sosok inspiratif.
Tak hanya itu, pada 17 Oktober 2024, Ifan juga sempat membuat lagu tema perjuangan sebagai kado ulang tahun untuk Prabowo, bahkan menjadikan Prabowo sebagai model dalam video klipnya.
Tindakan ini memunculkan spekulasi bahwa kedekatan Ifan dengan Prabowo menjadi faktor yang melatarbelakangi pengangkatannya sebagai Direktur Utama PFN.
Tanggapan Warganet
Keputusan tersebut langsung memancing reaksi warganet. Banyak yang mengkritik Ifan dan menyebut penunjukan ini sebagai bentuk penjilatan.
Akun @razcas** menyebut, “Menjilat bukan lagi sesuatu yang hina, melainkan bahan untuk mendapatkan jabatan. Terlebih Prabowo senang menyanjung tinggi, tapi benci ketika dkritik.
” Komentar serupa juga datang dari akun @rend1*** dan @halan*** yang menilai bahwa budaya jilat-menjilat semakin menjadi-jadi di Indonesia.