Jakarta (Lampost.co) – Aktor dan penyanyi Morgan Oey membuktikan totalitasnya saat terlibat dalam film musikal Siapa Dia garapan sutradara Garin Nugroho. Film ini akan tayang perdana pada 28 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Poin Penting
- Morgan Oey debut film musikal Siapa Dia
- Ia cedera saat syuting adegan tari intens bersama “anak jalanan”
- Film mengangkat sejarah sinema dan budaya pop Indonesia
- Disutradarai Garin Nugroho, diproduksi oleh Fabis Entertainment
- Penuh bintang: Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Amanda Rawles
Morgan Oey Tampil Maksimal Meski Alami Cedera di Lokasi Syuting
Dalam proses syuting, Morgan mengalami cedera saat melakukan adegan tari intens bersama kelompok karakter “anak jalanan.” Koreografi tersebut menuntut lompatan dan gerakan eksplosif yang akhirnya menyebabkan bagian tubuh Morgan membengkak.
Namun, meski kesakitan, Morgan tidak menyerah. Ia tetap melanjutkan proses syuting dengan semangat penuh. Dedikasinya mendapat pujian dari lawan mainnya, Cindy Nirmala.
“Dia tetap lanjut walaupun bengkak. Itu luar biasa banget,” ungkap Cindy. Ia menyaksikan langsung proses saat Morgan tetap menari dalam kondisi cedera.
Film Musikal Pertama Morgan, Impian yang Akhirnya Terwujud
Morgan Oey mengungkapkan bahwa film musikal adalah genre yang telah lama ia impikan. Ia merasa bersyukur akhirnya bisa bermain dalam film bergenre musikal melalui Siapa Dia. “Saya selalu ingin main di film musikal. Puji Tuhan, keinginan itu akhirnya terwujud,” ujar Morgan.
Film ini bukan hanya soal nyanyian dan tarian, tetapi juga eksplorasi sejarah sinema dan budaya pop Indonesia. Koreografi Eko Supriyanto dan aransemen ulang lagu-lagu legendaris memperkuat elemen musikalnya.
Produksi Bertabur Bintang dan Cerita Lintas Zaman
Film Siapa Dia diproduksi oleh Fabis Entertainment dan melibatkan nama-nama besar. Beberapa di antaranya adalah Nicholas Saputra, Amanda Rawles, Ariel Tatum, Widi Mulia, Gisella Anastasia, dan Dira Sugandi.
Lewat cerita lintas zaman, Siapa Dia menggabungkan nostalgia dan modernitas. Visual sinematik berpadu dengan koreografi khas Indonesia, menciptakan pengalaman musikal yang menyentuh dan menggugah.
Tidak Sekadar Hiburan, Tapi Juga Penghormatan terhadap Sejarah
Film ini menjadi penghormatan terhadap perjalanan sinema dan musik Tanah Air. Penonton akan diajak menelusuri perubahan budaya pop dari masa ke masa.
Morgan menegaskan bahwa semangat tim produksi menjadi penyemangat utamanya. “Saya nggak mau jadi penghambat semangat tim yang sudah luar biasa. Karena itu, saya terus lanjut,” jelasnya.