Jakarta (Lampost.co)— Di berbagai belahan dunia, keyakinan spiritual dan kepercayaan alternatif kerap muncul dengan bentuk yang tidak biasa dan sering kali kontroversial. Meskipun terdengar nyeleneh bagi sebagian besar orang, ajaran-ajaran ini tetap berhasil menarik ribuan pengikut yang setia. Berikut beberapa di antaranya:
1. Universe People
Ivo Benda adalah pendiri sekte Universe People pada tahun 1997. Berdasarkan kepercayaannya, alien memiliki armada kapal yang mengorbit Bumi pada waktu tertentu. Pemimpin oleh alien bernama Ashtar yang memperhatikan orang-orang Bumi. Barangsiapa yang telah berhasil menjadi pengikut yang baik, siap-siap untuk mengangkut ke dimensi lain.
Mereka percaya bahwa makhluk luar angkasa telah berkomunikasi dengan Benda. Komunikasinya melalui berbagai jenis kontak sejak Oktober 1997 misalnya lewat telepati. Bahkan diklaim sampai kontak pribadi langsung.
2. Realisme – Ketika Alien Dianggap Sang Pencipta
Gerakan Realisme atau Raëlisme merupakan salah satu kepercayaan kontroversial yang menyatukan konsep kehidupan luar angkasa dan asal usul umat manusia. Gerakan ini yang mendirikan oleh Claude Vorilhon, seorang mantan jurnalis mobil asal Prancis yang kemudian mengubah namanya menjadi Raël.
Penganut Realisme percaya bahwa kehidupan di Bumi diciptakan oleh makhluk luar angkasa bernama Elohim, yang memiliki bentuk menyerupai manusia.
Menurut mereka, Elohim menggunakan teknologi genetika canggih untuk menciptakan manusia, dan para nabi besar dalam sejarah – termasuk Yesus, Buddha, Muhammad, dan lain-lain .Sebenarnya adalah utusan atau hasil rekayasa Elohim.
Gerakan ini pertama kali menarik perhatian publik pada tahun 1970-an, dan hingga beberapa tahun lalu. Tercatat memiliki lebih dari 65.000 pengikut di 86 negara. Mereka juga secara aktif mengkampanyekan pembangunan kedutaan internasional untuk menyambut kedatangan Elohim kembali ke Bumi.
Meski ide-idenya membuat banyak orang mengernyitkan dahi, Raëlisme berhasil mempertahankan komunitas global yang solid dan aktif dalam mempromosikan perdamaian. Teknologi kloning manusia, dan kesetaraan gender.
3. Pana-Wave – Ketakutan Akan Gelombang Elektromagnetik
Didirikan pada tahun 1977 di Jepang, Pana-Wave Laboratory adalah sebuah sekte yang sangat unik karena fokus utama ajarannya adalah ketakutan terhadap gelombang elektromagnetik. Pendiri sekte ini, Yuko Chino, mempercayai bahwa gelombang-gelombang ini adalah penyebab utama dari berbagai bencana alam. Perubahan iklim, hingga penyakit mematikan.
Pana-Wave memadukan unsur-unsur Kristen, Buddhisme, dan ilmu pseudosains. Sejak tahun 1990-an, para pengikutnya dikenal karena mengenakan pakaian serba putih dan menutupi kendaraan serta rumah mereka dengan kain putih. Warna putih dipercaya dapat melindungi tubuh mereka dari paparan gelombang elektromagnetik yang berbahaya.
Sekte ini pernah mendapat perhatian media internasional pada awal 2000-an ketika mereka secara misterius berpindah-pindah lokasi di pedesaan Jepang sambil membawa perlengkapan aneh dan mencoba “menyeimbangkan” energi bumi untuk mencegah kiamat. Meski Yuko Chino wafat pada 2006, sejumlah kecil pengikut Pana-Wave masih diyakini menjalankan ajaran ini secara diam-diam.
4. Bullet Baba – Kultus Sepeda Motor Suci di India
Di negara di mana spiritualitas sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, Bullet Baba adalah salah satu kepercayaan yang benar-benar tak biasa. Gerakan ini bermula dari tragedi yang menimpa seorang pria bernama Om Singh Rathore, yang akrab disapa Om Banna, di dekat Desa Chotila, Rajasthan, India.
Pada tahun 1991, Om Banna meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tragis dengan sepeda motor kesayangannya, sebuah Royal Enfield Bullet 350 CC. Setelah kecelakaan, polisi membawa motor tersebut ke kantor, namun secara misterius, kendaraan itu terus kembali ke lokasi kecelakaan. Meski sudah terkunci dan terkuras bahan bakarnya.
Warga lokal menganggap peristiwa itu sebagai pertanda spiritual. Mereka kemudian membangun kuil kecil di tempat kecelakaan untuk menghormati Bullet Baba dan motornya. Sejak saat itu, para peziarah rutin mengunjungi lokasi tersebut. Memberikan karangan bunga, benang suci, serta berdoa untuk keselamatan perjalanan mereka.
Fenomena ini telah menjadi bagian dari budaya lokal dan menarik perhatian wisatawan. Bahkan, pengendara yang melewati area itu akan berhenti sejenak untuk memberi penghormatan agar perjalanan mereka lancar dan terhindar dari kecelakaan.
Fenomena-fenomena ini menunjukkan betapa luas dan beragamnya spektrum kepercayaan manusia. Di tengah era teknologi dan sains, kepercayaan seperti Realisme. Pana-Wave, dan pemujaan terhadap Bullet Baba menjadi cermin dari kebutuhan spiritual dan cara manusia mencari makna – meski lewat jalur yang tidak konvensional.