Bandar Lampung (Lampost.co) — Direktorat Jendral Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan menggelar sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara di GSG Unila, Kamis, 19 September 2024. Kegiatan itu menghadirkan Letkol Tituler Deddy Corbuzier sebagai pembicara dan ada 3.500 mahasiswa Unila yang hadir.
Dalam kesempatan itu Sekretaris Ditjen Pothan, Brigjen TNI Heri Pribadi mengungkapkan, saat ini kita berada di era kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi. Namun hal tersebut sekaligus menimbulkan potensi ancaman bagi negara. Sebab menurutnya ancaman kedaulatan negara saat ini sudah tidak secara konvensional namun non militer.
“Bentuk ancaman sekarang tidak lagi konvensional tapi non militer yakni ke hati dan pikiran manusia, seperti radikalisme, terorisme, dan narkoba menjadi ancaman nyata bagi keutuhan bangsa” ungkapnya.
Hal ini bisa memberikan dampak yang fundamental karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu medan perang sesungguhnya saat ini ada di hati dan pikiran manusia.
Menghadapi dinamika seperti itu, ia menyimpulkan kualitas sumber daya manusia menjadi penentu keberlangsungan hidup suatu bangsa. Tidak hanya menguasai Iptek, tapi juga harus memiliki kesadaran bela negara yang kuat.
“Salah satu upaya itu adalah dengan melaksanakan pembinaan kesadaran bela negara melalui kegiatan sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, Kemenhan akan membangun kesadaran dalam beberapa hal seperti tertanamnya nilai dasar bela negara dalam sanubari para peserta. Berperan aktif dalam mensosialisasikan nilai dasar bela negara serta mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta mampu berkontribusi demi kemajuan bangsa sesuai kompetensi dan profesi masing-masing. Mahasiswa juga dapat menjadi agen perubahan dan role model dalam mengaktualisasi dan menyebarkan nilai bela negara kepada lingkungan sekitarnya.
Memiliki Kesadaran
Sementara itu, Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani berharap mahasiswanya dapat memiliki kesadaran bela negara yang kuat. Sebab mahasiswa menjadi generasi harapan bangsa yang menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Mahasiswa harus memiliki rasa yang kuat untuk memajukan negaranya. Implementasi bela negara tidak hanya ikut dalam medan perang. Tetapi menunjukkan perilaku yang positif sebagai mahasiswa juga salah satu bentuk bela negara.
“Harapannya mahasiswa yang menjadi peserta memiliki kesadaran bela negara dan mengimplementasikannya sejak dalam kampus,” tambahnya.