Liwa (Lampost.co) — Dalam rangka menekan jumlah kasus balita terpapar stunting di wilayah Lampung Barat, Pemkab setempat terus melakukan berbagai upaya.
Kepala Bappeda Lampung Barat, Agustanto Basmar mengatakan jumlah kasus balita stunting di Lambar kini terus menurun.
Data Balita stunting terakhir, berdasarkan hasil Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat PPGBM pada bulan timbang Oktober tahun 2023 lalu yaitu sebanyak 588 Balita.
“Angka tersebut adalah hasil data timbang bulan Oktober lalu. Ia berharap, jumlah tersebut terus berkurang sebab penangananya terus dilaksanakan, baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif,” kata dia.
Program intervensi spesifik antara lain dilakukan melalui pola bapak asuh stunting yang telah dibentuk sejak tahun lalu dengan pelaksanaannya telah dilakukan sejak November lalu.
Adapun kegiatan penanganan stunting melalui pola bapak asuh stunting yaitu tim memberikan bantuan berupa 2 butir telur/hari kepada balita stunting.
Dari 588 Balita kasus stunting, sebanyak 136 balita stunting diantaranya masuk dalam kategori desil 1 kelompok kesejahteraan yang ditangani oleh bapak asuh stunting dengan kegiatanya adalah pemberian bantuan telur sebanyak 2 butir/hari.
“Bantuan telur ini sebagai upaya untuk meningkatkan gizi Balita yang stunting tersebut diberikan selama tiga bulan berturut-turut,” kata dia.
Program pemberian bantuan telur tersebut telah dilaksanakan sejak November hingga Januari lalu. Kemudian saat ini kegiatan itu sedang dalam tahap evaluasi untuk melihat perkembangannya.
Kemudian secara keseluruhan, balita stunting juga ditangani melalui kegiatan peningkatan gizi dan pemberian makanan tambahan yang pelaksanaanya ditangani melalui Dinas Kesehatan.
Selain melalui intervensi spesifik, Pemkab juga menangani Balita stunting melalui intervensi sensitif yang pelaksanaanya dilakukan melalui berbagai kegiatan yang tersebar di sejumlah dinas atau badan.
Penanganan stunting dilakukan melalui peningkatan promosi, kesehatan, advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.
Pelaksanaanya melalui pelayanan kesehatan gizi masyarakat, pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil, penyediaan infrastruktur lumbung pangan hingga pemberian bimbingan sosial kepada keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.
“Intinya, melalui program penanganan stunting itu maka diharapkan angka kasus Balita stunting di Lambar semakin menurun,” kata dia.
Ia menambahkan, angka balita stunting di Lambar yang masih tercatat sebanyak 588 balita itu tersebar di semua kecamatan.
Rinciannya sekincau 41 Balita, Balik Bukit 6 Balita, Air Hitam 25 Balita, Batu Brak 66 Balita, Batu Ketulis 20 Balita, Bandarnegeri Suoh 15 Balita, Sukau 52 Balita, Way Tenong 43 Balita.
Kemudian di Kecamatan Gedung Surian 8 Balita, Kebun Tebu 88 Balita, Belalau 19 Balita, Kecamatan Lumbok Seminung 39 Balita, Kecamatan Pagar Dewa 32 Balita, Suoh 93 Balita dan Sumberjaya 41 Balita.
atika