Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Provinsi Lampung terus berkomitmen mewujudkan ruang adil dan setara bagi seluruh masyarakat. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas.
Hal tersebut tersampaikan oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal saat Persatuan Komunitas Disabilitas Provinsi Lampung (PKDL) 2025-2030. Kegiatan itu tergelar di Gedung Pusiban, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Jumat, 14 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengukuhkan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela sebagai Ketua Umum PKDL 2025-2030. Turut hadir, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza selaku Pengarah PKDL.
Kemudian Gubernur Mirza menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menghadirkan ruang yang adil dan setara bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Ia menekankan bahwa setiap warga memiliki hak yang sama untuk hidup, belajar, bekerja, berinovasi, dan berkontribusi bagi daerah.
Selanjutnya ia mengatakan penyandang disabilitas merupakan bagian tak terpisahkan dari rakyat Lampung. Dan harus memperoleh hak yang sama sebagaimana warga lainnya. “Mereka bukan hanya bagian dari keluarga besar masyarakat, tetapi juga potensi besar yang bisa membawa perubahan positif,” ujar Mirza.
Kemudian Gubernur Mirza selaku Pembina PKDL menuturkan sudah menjadi kewajiban pemerintah. Apalagi untuk menghadirkan fasilitas yang ramah disabilitas dan membuka akses yang adil di berbagai sektor. Ia meyakini bahwa setiap individu memiliki kelebihan yang bisa dioptimalkan.
“Saya sangat yakin ketika Allah memberikan kekurangan di satu sisi, pasti ada kelebihan sisi lainnya. Tugas kita adalah memberi ruang agar potensi itu berkembang,” katanya.
Makan Bergizi Gratis
Lalu ia mendorong PKDL untuk terus mengidentifikasi peluang akses yang dapat diperkuat. Sehingga penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang. Salah satu langkah nyata yang telah berjalan adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuka peluang kerja bagi tenaga disabilitas.
Kemudian Mirza turut menyoroti keberadaan dapur SPPG Lampung menjadi provinsi pertama se Indonesia yang mempekerjakan penyandang disabilitas. “Dapur SPPG pertama di Indonesia yang menyerap tenaga kerja disabilitas itu ada di Lampung tepatnya di Kota Metro,” ujarnya.
Lalu Mirza menyampaikan Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mengembangkan potensi saudara-saudara disabilitas. Ini melalui peningkatan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, program kewirausahaan. Hingga penyediaan fasilitas publik yang mudah terakses.
Kemudian ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah akan selalu hadir. Apalagi untuk memastikan penyandang disabilitas dapat mandiri dan aktif berkontribusi.
“Pemerintah Provinsi Lampung akan selalu mendukung dan mengembangkan potensi kalian. Ketika komunitas disabilitas maju, masyarakat Lampung pun maju bersama,” tegasnya.
Terakhir, Gubernur Mirza berharap kepada pengurus PKDL yang baru dikukuhkan. Agar amanah tersebut dapat menjadi wadah pengabdian yang memberi manfaat nyata bagi penyandang disabilitas.
“Mari kita jadikan Lampung sebagai provinsi yang peduli dan menghargai keberagaman. Setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berkontribusi,” katanya.
Semangat Pembangunan
Sementara itu, Ketua Umum PKDL Jihan Nurlela menegaskan bahwa teman-teman penyandang disabilitas adalah bagian dari semangat pembangunan Provinsi Lampung. “Mereka adalah bagian dari nafas pembangunan yang kita jalani bersama. Teman-teman penyandang disabilitas juga adalah bagian dari proses pembangunan daerah kita,” ujar Jihan.
Kemudian Jihan menekankan bahwa PKDL hadir sebagai pemantik semangat bagi seluruh masyarakat. Ia mengingatkan agar jangan ada satu pun kelompok yang tertinggal, terutama saudara-saudara penyandang disabilitas.
“Momen ini sangat berharga, sebagai penyulut semangat bagi pengurus, donatur, dan seluruh lapisan masyarakat. Kita harus pastikan bahwa teman-teman penyandang disabilitas tidak luput dari perhatian kita semua,” ucapnya.
Namun, Jihan mengungkapkan tantangan besar yang masih dihadapi oleh penyandang disabilitas. Seperti akses pendidikan, kesehatan dan rehabilitasi yang belum merata di seluruh wilayah.
“Ini adalah tantangan yang harus kita kawal bersama. Kita harus memastikan hak-hak teman-teman penyandang disabilitas dapat terpenuhi. Agar mereka bisa memiliki kesempatan yang sama dengan kita yang non-penyandang disabilitas,” tambahnya.
Kemudian Jihan menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang luar biasa. “Mereka memiliki bakat dan tekad yang kuat. Apa yang mereka butuhkan hanyalah akses yang sama, kesempatan yang setara pada lingkungan yang ramah dan terbuka,” ujarnya.
Menurutnya, kesempatan yang sama ini penting untuk memungkinkan mereka berkontribusi dalam membangun Provinsi Lampung dan negeri ini. “Kami tidak ingin membangun Lampung tanpa teman-teman disabilitas. Mereka adalah kekuatan yang luar biasa,” katanya.








