Washington (Lampost.co)—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi gelombang protes sejak tiba di Washington, DC, Amerika Serikat, Senin (22/7/2024) malam.
Netanyahu tiba sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri kampanye pemilihan ulangnya dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Ketika puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat menolak menghadiri pidato Netanyahu di sesi gabungan Kongres, orang-orang berkumpul memprotes perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Perang itu telah menewaskan setidaknya 39.100 warga Palestina dan pemrotes menyerukan gencatan senjata di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Pada Selasa sore, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Rotunda Cannon di dalam Gedung Capitol, meneriakkan dan berdemonstrasi menentang kebijakan Netanyahu di Jalur Gaza. Polisi Capitol melaporkan pihaknya menangkap sekitar 200 orang.
Kemudian, kerumunan pengunjuk rasa juga mengadakan piket di Hotel Watergate tempat Netanyahu menginap dan membuat kebisingan untuk mengganggu tidurnya.
Dari unggahan media sosial, pengunjuk rasa menebarkan belatung di hotel tersebut.
Gerakan Pemuda Palestina mengunggah video pada X yang menunjukkan belatung dan ulat bambu merayap melintasi meja yang diapit bendera Israel dan Amerika.
“SELAMAT MAKAN!! BELATUNG DILEPASKAN DI MEJA PERANG ZIONIS KRIMINAL! Para pengunjuk rasa Palestina menciptakan kekacauan di Hotel Watergate tadi malam sehingga Netanyahu, agen Mossad Israel, dan Dinas Rahasia tidak mendapatkan kedamaian karena mereka terus meneror rakyat kami,” kata gerakan itu di X.
Pihak hotel kemudian mengeluarkan pernyataan mereka telah melakukan langkah yang diperlukan untuk memastikan hotel tersebut telah steril dan telah beroperasi normal kembali.
Selain itu, penutupan jalan dan gangguan lalu lintas mulai terjadi Rabu pagi di Washington, DC. Saat bersamaan ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi di sekitar Capitol Hill, meneriakkan “Bebaskan Palestina”.
Kehadiran polisi dalam jumlah yang jauh lebih besar terlihat di kawasan Capitol Hill menjelang pidato Netanyahu.
Sambil mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa meneriakkan “Gencatan senjata sekarang!” Mereka juga membawa papan bertuliskan “Tangkap Netanyahu”, “Berjuang bersama Palestina! Akhiri Pendudukan Sekarang!”, dan “Genosida adalah batas kami”.
Tangkap Pendemo
Polisi setidaknya menangkap dua pengunjuk rasa pro-Palestina di depan Union Station, sedangkan beberapa pengunjuk rasa berusaha mengibarkan bendera Palestina.
Secara terpisah, Polisi Capitol mengatakan pihaknya menangkap lima orang di Galeri DPR yang mengganggu pidato Netanyahu selama pertemuan gabungan Kongres.
Beberapa anggota parlemen, termasuk Senator Bernie Sanders, tidak menghadiri pidato Netanyahu. Sedangkan Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres Amerika keturunan Palestina, menarik perhatian saat mengenakan kafiyeh Palestina.
Tlaib membawa papan dengan tulisan “Penjahat Perang” dan “Bersalah atas Genosida” selama pidato Netanyahu.
“Saya tidak akan pernah mundur dalam menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Pemerintah apartheid Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.”
“Rakyat Palestina tidak akan terhapuskan. Solidaritas dengan mereka yang berada di luar tembok ini di jalan-jalan yang memprotes dan menggunakan hak mereka untuk berbeda pendapat,” katanya di X.
Biden akan bertemu dengan Netanyahu pada Kamis di Gedung Putih. Mereka akan membahas perkembangan di Gaza dan kemajuan menuju kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Nantinya, Netanyahu juga akan bertemu secara terpisah dengan Harris.
Pada Jumat, Netanyahu juga akan bertemu calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump di kediamannya di Florida.
Sumber: Anadolu