Gaza (Lampost.co)—Sumber Palestina mengatakan 29 orang tewas kemarin dalam sebuah serangan di sebuah sekolah yang menampung orang-orang telantar di Gaza. Ini merupakan insiden keempat dalam empat hari dengan Hamas menyalahkan Israel atas kematian tersebut.
Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah menyerang di daerah tersebut dan sedang meninjau insiden tersebut. Mereka telah mengakui melakukan tiga serangan lain sejak Sabtu di sekolah-sekolah Gaza yang menjadi tempat penampungan.
“Serangan itu menghantam pintu masuk sekolah Al-Awda di Abasan,” kata seorang sumber di rumah sakit Nasser di kota selatan terdekat Khan Yunis, tempat para korban dibawa. Sumber itu juga menambahkan 29 orang tewas dan puluhan lain terluka.
Kantor media pemerintah di bawah pengelolaan Hamas menuduh Israel melakukan “pembantaian yang mengerikan”. Mereka juga menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 29 orang, “mayoritas” adalah wanita dan anak-anak.
“Kami sedang duduk di pintu masuk sekolah tiba-tiba dan tanpa peringatan, roket ditembakkan,” kata saksi mata, Mohammed Sukkar, kepada AFP tentang serangan Selasa (9/7/2024).
Militer Israel mengatakan angkatan udara telah menggunakan “amunisi presisi” untuk menyerang “teroris dari sayap militer Hamas” di dekat sekolah.
“Insiden tersebut sedang dalam peninjauan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Para pejabat di wilayah yang Hamas kuasai mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan sebelumnya terhadap sekolah-sekolah tersebut.
Tiga Serangan
Israel mengatakan ketiga serangan tersebut menargetkan militan yang bersembunyi di sekolah-sekolah tersebut.
Pada Sabtu, serangan Israel menghantam sekolah Al-Jawni yang PBB kelola di Nuseirat, Gaza Tengah, menewaskan 16 orang, menurut kementerian kesehatan.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan 2.000 orang berlindung di sana pada saat itu. Keesokan harinya, serangan terhadap sekolah Keluarga Kudus di Kota Gaza menewaskan empat orang, menurut badan pertahanan sipil Gaza.
Patriarkat Latin, pemilik sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang memadati halaman sekolah saat itu.
Sekolah lain di bawah pengelolaan UNRWA di Nuseirat juga mendapat serangan pada hari Senin. Sebuah rumah sakit setempat mengatakan beberapa orang mendapat perawatan.
Israel mengatakan telah menargetkan “beberapa teroris” yang menggunakan sekolah tersebut sebagai tempat berlindung.
Hamas membantah klaim Israel bahwa mereka menggunakan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sipil lain untuk tujuan militer.
Menurut UNRWA, lebih dari 500 orang telah tewas di sekolah dan tempat penampungan lain di Gaza yang mereka kelola. Jumlah itu akumulasi sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023 usai serangan Hamas terhadap Israel.