Jakarta (lampost.co)–Pernyataan Netanyahu yang mengusulkan Palestina berdiri di wilayah Arab Saudi, menuai kecaman.
Uni Emirat Arab (UEA) mengecam keras pernyataan kepala otoritas Israel tersebut, pada akhir pekan lalu.
Kantor berita UEA melaporkan negara tersebut mengeluarkan kecaman dan kutukan keras terhadap pernyataan Netanyahu yang provokatif itu.
UEA menyebut hal itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menlu UEA Khalifa Bin Shaheen Almarar menegaskan kembali solidaritas negaranya yang tak tergoyahkan dengan Arab Saudi. Ia juga menekankan komitmennya terhadap keamanan, stabilitas, dan kedaulatan Arab Saudi.
Penolakan Tegas
Ia juga menegaskan kembali penolakan tegas UEA terhadap tindakan apa pun yang merongrong hak-hak rakyat Palestina atau memaksa relokasi mereka.
Menteri tersebut menyerukan penghentian segera aktivitas pemukiman, seraya memperingatkan tindakan semacam itu membahayakan stabilitas regional dan menghalangi prospek perdamaian.