Jakarta (Lampost.co) — Rentetan roket ditembakkan pada Jumat, 4 Oktober 2024 dari Lebanon menuju permukiman di Israel utara di tengah meningkatnya ketegangan.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa 10 roket dari Lebanon menuju permukiman Kiryat Shmona di Israel utara. Stasiun TV itu menambahkan bahwa sekitar 20 roket dari Lebanon menargetkan permukiman perbatasan Israel.
Sirene telah terdengar di seluruh Israel utara, menurut harian Yedioth Ahronoth. Kendati demikian, tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan.
Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Markas Intelijen Hizbullah di Lebanon
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak pecah perang Israel di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas 7 Oktober tahun lalu.
Militer Israel yang tiada henti menyerang Jalur Gaza itu menewaskan hampir 41.800 warga Palestina. Sebagian besar dari mereka ialah wanita dan anak-anak.
Sementara itu, dalam serangan Israel di Lebanon, setidaknya 1.947 orang tewas. Hampir 9.400 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, kata pihak berwenang Lebanon.
Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon itu dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mendorong WNI di Lebanon mengikuti arahan Perwakilan RI setempat untuk dievakuasi pulang ke Tanah Air sedini mungkin demi keselamatan pribadi.
“Ikuti semua arahan rencana kontingensi yang sudah KBRI Beirut sampaikan. Termasuk kalau ada permintaan untuk evakuasi. Mohon jangan tunda-tunda sampai situasi semakin memburuk,” ucap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengutip Mediaindonesia.com, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Pasalnya, jika situasi memburuk dan perang terbuka pecah, kemampuan Kemenlu RI dan KBRI Beirut untuk mengevakuasi WNI dari Lebanon ke lokasi aman menjadi sangat terbatas, terlebih jika terjadi serangan ke titik-titik vital yang dapat melumpuhkan aktivitas perhubungan.