Bandar Lampung (Lampost.co)—Bupati Way Kanan Ali Rahman meninggal usai mengalami gagal pompa jantung, 10 Maret 2025. Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUD Abdul Muluk, dr Imam Ghozali.
Imam Ghozali mengatakan, saat tiba di RSUD Abdul Muluk, Ali Rahman sudah dalam keadaan tidak sadar. Pada sekitar pukul 08.00 WIB, kemampuan pompa jantungnya terus mengalami penurunan.
“Dari tadinya di range 110-120 perlahan turun hingga pada jam 11 mulai ares tidak ada denyut lagi,” jelasnya.
Baca Juga: Bupati Way Kanan Ali Rahman Meninggal Usai Gagal Pompa Jantung Dipicu Kelelahan
Penyakit jantung, termasuk gagal jantung dan masalah kardiovaskular lainnya masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), sebanyak 17,9 juta kematian setiap tahunnya karena masalah kardiovaskular. Angka ini setara dengan 32 persen kasus kematian secara global.
Bagaimana seharusnya mengetahui adanya gagal jantung ini, berikut ulasannya yang disadur dari laman Aladokter.
Mengenal Penyebab dan Faktor Risikonya
Gagal jantung adalah kondisi serius di mana jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen secara optimal ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada organ vital, sehingga memahami penyebab dan faktor risikonya sangat penting untuk pencegahan.
Penyebab Utama Gagal Jantung
Gagal jantung umumnya terjadi karena berbagai kondisi medis yang mempengaruhi fungsi jantung. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini merupakan penyebab paling umum gagal jantung. Terjadi akibat penumpukan plak yang menyumbat pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah terhambat dan otot jantung mengalami kerusakan.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika kondisi ini berlangsung lama tanpa penanganan, otot jantung bisa menjadi kaku dan kehilangan kemampuannya untuk memompa darah dengan efektif.
Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bupati Way Kanan Ali Rahman Meninggal di ICU RS Abdul Moeloek
Gangguan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi sebagai pintu yang mengatur aliran darah. Jika katup mengalami kerusakan, jantung harus bekerja ekstra, yang akhirnya bisa menyebabkan kelemahan otot dan gagal jantung.
Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ, termasuk jantung. Selain itu, darah yang lebih kental akibat diabetes membuat jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko gagal jantung.
Aritmia
Irama jantung yang tidak teratur, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat, dapat mengganggu kinerja dalam memompa darah, sehingga meningkatkan risiko gagal jantung.
Kelainan Otot Jantung (Kardiomiopati)
Kerusakan pada otot jantung bisa karena faktor genetik, infeksi, atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi ini membuat jantung kehilangan kemampuannya dalam memompa darah secara normal.
Miokarditis
Peradangan pada otot jantung yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus ini dapat melemahkan jantung dan mengurangi kemampuannya dalam memompa darah.
Hipertiroidisme
Kelebihan hormon tiroid dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dari biasanya. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa melemah dan menyebabkan gagal jantung.
Penyakit Bawaan
Kelainan jantung sejak lahir, seperti cacat pada katup atau otot jantung, dapat menyebabkan bekerja lebih keras dalam jangka panjang dan berisiko menyebabkan gagal jantung.
Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gagal jantung, antara lain:
- Usia di atas 65 tahun.
- Riwayat penyakit jantung atau serangan
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
- Pola makan yang buruk, kurang asupan makanan bergizi.
- Hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol.
Karena gagal jantung bersifat kronis dan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, pencegahan menjadi langkah terbaik. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Menjaga pola makan sehat dan bergizi seimbang.
- Berolahraga secara rutin.
- Menghindari rokok dan alkohol.
- Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah secara rutin.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Dengan memahami penyebab dan faktor risiko gagal jantung, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat agar jantung tetap sehat dan berfungsi optimal.