Jakarta (Lampost.co) — Dokter gizi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Nurul Ratna Mutu Manikam menjelaskan beberapa kondisi saat seseorang terdiagnosis obesitas. Ia juga memberikan kiat diet yang tepat bagi pengidap obesitas, seperti mengatur porsi makanan dan melakukan olahraga teratur.
“Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi,” kata dr. Nurul Ratna melansir Antara.
Kemudian dr. Nurul pun membagikan sejumlah kiat untuk melakukan diet sehat agar massa lemak dalam tubuh dapat berkurang, tetapi tidak menghilangkan gizi penting untuk tubuh. Berikut lima kiatnya:
1. Mengatur porsi makan
“Yang paling aman adalah low calory diet dan very low calory diet. Artinya makanan itu diatur dalam jumlah porsi dan cara pengolahannya,” ujar dr. Nurul.
Meski membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkan massa tubuh dari pada jenis diet lainnya, low calory diet bisa lebih alamiah dan aman dalam jangka waktu panjang. Bahkan jenis diet ini hampir semua orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu bisa melakukannya.
“Jadi, pengaturan makannya harus teratur, ada makan pagi, makan siang, dan makan sore. Lalu ada snack agar di antara jam makan itu kita enggak terlalu kalap (ambil banyak makanan),” kata dr. Nurul.
“Untuk jumlahnya kita kurangi, misalnya mengurangi nasi seperempat bagian saja dari porsi biasanya,” tambahnya.
2. Mengolah makanan untuk diet
Selain mengatur porsi makanan, penting mengolah makanan untuk diet. Sebaiknya kurangi makanan bersantan, makanan yang digoreng, dan makanan yang ada penambahan dengan bahan-bahan tinggi lemak, seperti keju dan krim.
3. Konsistensi dan hindatri cheating day
Dr. Nurul pun menyarankan untuk selalu konsisten melakukan diet low calory ini agar massa tubuh lebih cepat turun ke angka ideal. Hindari cheating day atau hari khusus untuk mengonsumsi makanan apapun guna mempercepat penurunan massa tubuh.
4. Olahraga
Selain menjaga pola makanan, dr. Nurul mengingatkan untuk melakukan olahraga teratur dan jangan malas bergerak. Untuk penderita obesitas berat, sebaiknya lakukan olahraga yang tidak menggunakan beban tubuh, seperti sepeda statis, berenang, dan berjalan kaki di kolam air (khusus penderita obesitas tanpa luka terbuka).
Setelah massa tubuh berkurang banyak, penderita obesitas sudah boleh melakukan aktivitas olahraga lainnya. Misalnya treadmill, jalan cepat atau olahraga yang sifatnya high impact.
“Menurut saran WHO, kalau mau menurunkan berat badan, olahraganya harus 200-300 menit per minggu, tetapi setidaknya belajar dulu olahraga 150-200 menit per minggu,” katanya.
“Dengan turun 15-20 persen saja, penyakit yang tadi saya sebutkan akan berkurang sendiri,” ujar dr. Nurul.