Bandar Lampung (Lampost.co) — Nama Lesty Putri Utami masuk kedalam sosok srikandi yang berpotensi maju dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung untuk Pilkada Serentak 2024 mendatang.
.
Lesty Putri Utami merupakan Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024 dan kembali terpilih untuk periode 2024-2029 pada Pemilu 2024 kemarin. Lesty merupakan Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung.
.
Ia sosok srikandi politik potensial kader partai banteng moncong putih selain petahana Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana; Anggota DPRD Lampung, Kostiana dan lainnya yang bisa saja maju dalam Pilwakot Bandar Lampung 27 November 2024 mendatang.
.
Ketua DPC PDI Perjuangan Bandar Lampung Wiyadi mengatakan, pihaknya bersiap membukaan untuk bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung. Untuk pengambilan formulir pendaftaran rencananya mulai 22 April hingga 20 Mei 2024. “Kami buka mulai 22 April,” ujar Wiyadi, Jumat, 19 April 2024.
.
Meski mengutamakan kader internal, DPC PDI Perjuangan Bandar Lampung juga membuka penjaringan untuk masyarakat umum, maupun politikus luar partai. “Terbuka untuk umum,” katanya.
.
Kader Potensial
.
Sejumlah nama bermunculan sebagai kandidat calon Walikota Bandar Lampung, misalnya anggota DPRD Lampung yakni Kostiana dan Lesty Putri Utami. Kemudian, sosok Wiyadi sendiri selaku Ketua DPRD Bandar Lampung, hingga petahana Eva Dwiana.
.
Wiyadi menilai, Lesty Putri Utami, merupakan sosok yang cukup ideal. Lesty sosok anggota DPRD Lampung yang memiliki elektabilitas dan popularitas. Serta anak muda dan banyak tergabung dalam organisasi. Begitu juga dengan sosok Kostiana, yang juga punya pengalaman sebagai anggota DPRD Lampung, dan memiliki basis masa wilayah Kota Tapis Berseri.
.
Kemudian tentu saja petahana Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana yang juga mendapat dukungan dari PDI Perjuangan pada Pilkada 2020 lalu. “Semua tentunya punya kapasitas. Apalagi kader kita, lesty misalnya dia tokoh muda, Kostiana juga, dan petahana. Nanti kami juga akan lakukan verifikasi dan survei untuk melihat sejauh mana elektabilitas kandidat. Kalau saya (Wiyadi) seperti tidak, masih banyak kader lain yang lebih berpotensi, “katanya.