Bandar Lampung (Lampost.co) — Era kemajuan teknologi digital saat ini menghadirkan arus informasi semakin deras dan mudah terakses. Hal tersebut membuat masyarakat kerap kesulitan membedakan informasi yang benar dan tidak.
Kepala RRI Bandar Lampung, Iwan Effendi mengungkapkan, saat ini masyarakat khususnya anak muda menjadi kelompok yang paling aktif media sosial. Sehingga menurutnya peran anak muda sangat penting dalam membendung misinformasi dan disinformasi.
Kemudian anak muda sebagai pelopor mesti bisa bijak dalam menggunakan berbagai platform digital yang ada saat ini. Hal itu penting untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas sekaligus menjaga kerukunan di tengah keberagaman.
“Perbedaan bukan suatu penghalang namun menjadi penguat dalam membangun persatuan bangsa,” ungkapnya dalam kegiatan Kita Indonesia di Cafe Djawara, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Sementara Ketua Tim Penyiaran RRI Lampung, Fahriyal menyampaikan. Pada dunia digital semua orang bebas berekspresi dan menyampaikan pendapat. Namun jangan sampai kebebasan terus menimbulkan kegaduhan, terlebih tak jarang terjadi bullying pada platform digital.
“Masyarakat juga tahu media sosial itu akan meninggalkan jejak digital. Sehingga tidak boleh sembarangan juga menyampaikan sesuatu,” tambahnya.
Lalu anak muda harus menggunakan berbagai platform digital untuk berekspresi dengan bijak. Masyarakat juga harus paham bahwa setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Mestinya platform digital bisa termanfaatkan sebagai ruang dialog dan diskusi yang sehat.
“Masyarakat khususnya anak muda harus bisa jadi pelopor dalam menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak. Jangan sampai platform digital malah menjadi ruang yang menimbulkan perpecahan,” jelasnya.
 
			 
    	 
                                










