Bandar Lampung (Lampost.co)– Dua bakal calon gubernur Lampung yakni Rahmat Mirzani Djausal — Jihan Nurlela dan Arinal Djunaidi — Sutono, apabila terpilih salah satu di antara mereka harus mengentaskan kemiskinan.
Hal itu merupakan ungkapan pengamat politik Fisip Universitas Lampung (Unila), Budi Harjo. Ia menyebut setiap bakal calon harus mulai mengidentifikasi persoalan di Lampung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, persentase penduduk miskin di Lampung pada Maret 2023 menyentuh angka 11,11 persen.
Jumlah penduduk miskin atau dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada Maret 2023 mencapai 970,67 ribu orang.
“Seperti persoalan mendasar tingkat kemiskinan di tekan, pengangguran berkurang. Ini persoalan pemerataan calon harus tahu itu,” katanya, Kamis, 12 September 2024.
Selain itu juga Budi menekankan terkait isu pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan tidak memarjinalkan hak-hak masyarakat.
“Gubernur dan wakil gubernur ke depan mengupayakan legacy bisa kita kenang sepanjang masa kepemimpinan dari sisi ekonomi, lingkungan dan sosial,” ungkapnya.
Budi menambahkan ke depan juga bagaimana kepala daerah menjaga proses demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
“Kalau ekonomi terwujud tapi pembangunan proses demokrasi tidak mendapat perhatikan menjadi persoalan juga. Untuk membangun demokrasi harus didorong baik tata kelola pemerintahan, dan mendorong masyarakat yang partisipasi dan rasional,” jelasnya.
Ia meminta kepasa gubernur terpilih nanti untuk melanjutkan pembangunan Kota Baru yang selama ini mandek.
“Saya mendorong juga memikirkan membuat langkah positif untuk mengfungsikan kota baru yang belum tuntas,” pungkasnya.