Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat angka inflasi Lampung pada Januari 2025 deflasi 0,71 persen month-to-month. Sementara tingkat inflasi secara year-on-year tercatat 1,04 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Sapto Rakhmawan menyebut kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar pada Januari 2025 month-to-month adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
“Kelompok pengeluaran ini memberi andil sebesar 1,46 persen terhadap deflasi bulan ini secara m-to-m,” ujarnya, Selasa, 4 Februari 2025.
Komoditas utama lainnya penyumbang deflasi yakni tarif listrik 1,54 persen, tomat 0,10 persen, bawang merah 0,09 persen. Selanjutnya, cumi-cumi 0,05 persen, dan ikan kembung menyumbang 0,04 persen m-to-m.
Sementara komoditas yang menyumbang andil tertinggi atas inflasi Januari 2025 secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai inflasi 4,08 persen dan andil 1,35 persen.
Adapun komoditas utama yang berkontribusi tinggi terhadap inflasi bulan ini secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Andil kopi bubuk 0,28 persen, sigaret kretek mesin 0,22 persen, bawang merah 0,22 persen, cabai rawit 0,18 persen, dan daging ayam ras 0,15 persen,” kata dia.
Sementara tingkat inflasi di empat kabupaten/kota indeks harga konsumen (IHK) yakni Lampung Timur, Mesuji, Bandar Lampung, dan Metro.
“Tingkat inflasi tertinggi di Kota Metro tercatat 1,54 persen yoy dan terendah di Lampung Timur 0,73 persen yoy,” tuturnya.