Liwa (Lampost.co)— Harimau yang memangsa dua warga di Kecamatan Suoh, dan Bandarnegeri Suoh diduga akibat perburuan liar dan pembukaan lahan.
Aparat dari Balai Besar TNBBS Sadatin dan kepala TNBBS Resort Suoh,Sulki, mengatakan dua kali harimau yang memangsa manusia dugaan terbesar akibat harimau mengalami perubahan prilaku.
Hal itu terjadi karena persediaan makanan di dalam habitatnya sudah banyak berkurang.
Selain itu, pembukaan lahan yang oleh manusia juga mempersempit daerah jelajah harimau. Kondisi tersebut menjadikan harimau sampai keluar dari habitatnya untuk mencari mangsanya.
Dalam kawasan itu biasanya harimau banyak menemukan mangsanya seperti babi, rusa dan lainya.
“Namun karena mangsanya banyak tertangkap menyebabkan mangsanya menjadi berkurang,”kat Sadatin, Sabtu, 24 Februari 2024.
Sulki menilai kondisi itu menyebabkan harimau keluar dari kawasan, hingga ke lahan warga mencari mangsa.
“Saat harimau keluar, karena tidak menemukan mangsanya. Maka ketika melihat ada orang, lalu harimau mengalami perubahan prilaku yang akhirnya memangsa apa yang ia temukannya,”sebutnya.
Perburuan liar kata dia, selama ini sering terjadi. Berdasarkan bukti bahwa ketika saat melakukan patroli dalam kawasan sering menemukan jerat, baik yang terbuat dari kawat/sling mau tali nelon.
“Saat kami berpatroli dalam kawasan sering menemukan jerat/jebakan, berupa tali nelon ataupun kawat sling,” kata.
Itu merupakan bukti adanya perburuan liar yang bertujuan untuk mendapatkan hewan yang selama ini sebagai sumber makanan harimau. Karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan perburuan liar. Sebab itu akan mengganggu persediaan makanan harimau dalam hutan.
Guna menghindari serangan harimau, pihaknya meminta agar masyarakat tidak pergi ke kebun sementara waktu. Terutama bagi yang memiliki lahan berdekatan dengan kawasan dan lahan yang berada dalam perlintasan harimau.
“Untuk sementara diminta tidak pergi ke kebun dulu atau ada yang pergi ke kebun tapi tidak boleh pergi sendirian,”pungkasnya.