Kalianda (Lampost.co)—Program Desa BRIlian inisiasi BRI memberikan dampak sangat positif bagi Desa Kelawi. Desa di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan itu mendapatkan bantuan Rp200 juta dari BRI. Bantuan itu atas prestasi Desa Kelawi yang memenangi lomba Desa BRIlian tingkat nasional kategori desa hijau.
Informasi yang diteima Lampost.co, bantuan Rp200 juta itu tidak berbentuk uang. Namun, berupa pembangunan infrastruktur untuk menunjang ekonomi dan wisata desa. Kemudian, bantuan untuk UMKM serta bantuan fasilitas wisata dan lain-lain.
Sekadar informasi, Desa BRIlian merupakan program inkubasi desa dari BRI. Hal ini sebagai bentuk komitmen BRI dalam mengembangkan potensi desa.
Program itu fokus pada kombinasi empat aspek di Desa Kelawi. Di antaranya BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability.
Manajer Bisnis Mikro BRI Branch Office Kalianda, R Andrea Welly, menjelaskan BUMDes di desa tersebut harus aktif sebagai penggerak ekonomi.
Lalu digitalisasi juga harus ada di desa, seperti agen BRIlink dan pembayaran melalui QRIS. Kemudian inovasi desa dengan memopulerkan desanya.
Bagian terakhir, yaitu sustainability, berupa upaya bersama-sama meningkatkan desa melalui sektor usaha unggulan. Welly melanjutkan program Desa BRIlian memang berfokus pada kemajuan UMKM dan sektor perekonomian.
“Terpilihnya Desa Kelawi sebagai pemenang desa hijau karena ekowisatanya yang mampu mengelola bank sampah secara mandiri,” ujar Welly kepada Lampost.co, Minggu (28/4/2024).
Banyak Inovasi
Selain itu, ujar Welly, Desa Kelawi juga memiliki banyak inovasi modern. Digitalisasi pembayaran dan perkembangan UMKM di lingkungan wisata bergerak aktif.
Proses pemilihan desanya juga sangat ketat. Maka, pihaknya selalu melakukan seleksi.
“Setiap tahun ada lomba di tingkat pusat. Misalnya ada desa A, B, dan C, kami screening dulu desa-desa di Lampung Selatan. Setelah itu baru kami pilih,” katanya.
Sampai saat ini bantuan tersebut masih berproses sampai selesai pendistribusiannya pada Mei mendatang. Welly menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan diri lagi untuk menghadapi lomba Desa BRIlian selanjutnya pada akhir tahun 2024 ini.
Program yang Berjalan
Mantri Pendamping Program Desa BRIlian, Hendro Renaldi Oksandi, memaparkan program Desa BRIlian yang sudah berjalan. Mulai dari realisasi desa digital menggunakan QRIS BRI untuk semua aktivitas di Pantai Minang Rua. Mulai dari tiket masuk dan atraksi trip lainnya.
Selanjutnya, kata Hendro, berkolaborasi dengan pengelola desa wisata bersama BUMDes untuk mengembangkan UMKM. Caranya dengan pemanfaatan limbah sampah laut menjadi suvenir dan berbagai macam kerajinan lain serta fasilitasi penggunaan KUR.
“Tujuannya pengelolaan desa wisata guna mengembangkan usaha kecil dan menengah di kawasan wisata,” katanya.
Berkaitan dengan isu lingkungan, kata Hendro, BRI bersama masyarakat dan pengelola desa wisata membuat bank sampah sebagai salah satu strategi penanggulangan sampah. Berkaitan dengan Desa BRIlian yang mendapat kategori Desa Wisata Hijau Nughara Karya, dalam waktu dekat ini BRI akan membangun cottage.
“Sebagai awal pengelola full oleh pengelola desa wisata dan gapura sebagai ikon Desa BRIlian. Kami berharap besar dengan program ini,” katanya.
Dengan stimulasi pembuatan cottage oleh BRI ini, Hendro yakin akan menambah motivasi pengelola mengembangkan industri pariwisata Desa Kelawi. Dalam hal ini BRI berkomitmen memfasilitasi KUR guna pengembangan pemberdayaan masyarakat.
Dampak Positif
Sementara itu, Kepala Desa Kelawi, Bahtiar Ibrahim, sangat berterima kasih kepada BRI yang telah memilih desanya dalam perlombaan Desa BRIlian. Bahtiar mengaku senang karena hasil lomba itu memberikan dampak yang sangat positif bagi kemajuan desanya. Khususnya di bidang pariwisata.
“Jadi, dana yang Rp200 juta itu kami pakai membangun infrastruktur. Sisanya untuk pengembangan wisata di Pantai Minang Rua,” katanya.
Bahtiar menyebut peran BRI dalam program Desa BRIlian sangat vital. Tanpa bantuan itu pihaknya tidak akan bisa mengembangkan banyak sektor. Saat ini pihaknya sedang menggencarkan bank sampah dan membuat wisata Minang Rua berkembang lagi.
“Kalau bicara senang, tentu kami sangat senang. Kami sangat berterima kasih sekali kepada BRI, kalau bisa lebih sering bantuannya,” ujar dia.