Lampung Tengah (Lampost.co) — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji, memberikan bantuan nutrisi dan rumah layak huni bagi warga yang masuk kategori Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lampung Tengah.
Dalam kunjungan kerja ke Desa Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Rabu, 24 September 2025, Wihaji menegaskan bahwa penanganan stunting perlu menyentuh langsung keluarga yang berisiko. Ia menyebut stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan gizi. Tetapi juga dipengaruhi faktor non-nutrisi seperti sanitasi, akses air bersih, dan kondisi rumah yang tidak layak huni.
“Stunting itu sebabnya ada nutrisi dan non-nutrisi. Yang non-nutrisinya itu air bersih, sanitasi, dan MCK. Kalau untuk nutrisi ini kami sudah bantu 200 warga sekitar. Bantuan ini selama 6 bulan ke depan untuk kami bantu nutrisi,” terang Wihaji.
Wihaji juga meninjau langsung satu keluarga yang masuk dalam kategori KRS. Dari tiga anak dalam keluarga tersebut, dua di antaranya menunjukkan potensi stunting. Kondisi ini dipicu buruknya sanitasi dan fasilitas MCK di rumah.
“Dia punya anak tiga, balitanya dua. Dilihat dari berat badan dan tinggi badan, kelihatannya memang ada potensi (stunting). Jadi kami bantu rumah layak huni, kemudian yang lain-lainnya nanti kita koordinasikan,” kata Wihaji.