Bandar Lampung (Lampost.co) – Penanaman akhlak dan karakter pada anak menjadi aspek yang sangat penting di dunia pendidikan agar siswa tidak terjerumus judi online (judol). Pemahaman itu harus siswa baru dapatkan seiring fenomena maraknya judi online, khususnya menyasar anak-anak muda.
“Perkembangan teknologi membuat anak SMA ini sangat rentan terhadap perubahan arus,” ujar anggota DPD RI Provinsi Lampung, Bustami Zainudin, saat meninjau MPLS di SMAN 9 Bandar Lampung, Senin, 15 Juli 2024.
Dia yang juga alumni SMAN 9 Bandar Lampung itu menilai perlu pola pembinaan untuk membangun lingkungan yang bebas dari perilaku negatif. Mulai dari bullying, kekerasan, hingga judol yang menyasar berbagai kalangan usia.
BACA JUGA:
Untuk itu, MPLS menjadi wadah untuk menjalin kebersamaan dan saling mengenal, baik dunia akademik, pemahaman nilai moral, maupun spiritual. Semua itu penting untuk mempersiapkan generasi muda yang unggul.
“Mudah-mudahan adanya pembinaan dan fasilitas yang ada bisa membangun pendidikan karakter yang baik,” ujarnya.
Wakil Kepala Humas SMAN 9 Bandar Lampung, Supeno, menjelaskan pihaknya menghadirkan kepolisian pada MPLS hari ketiga. Hal itu untuk membina kedisiplinan siswa baru agar terhindar dari praktik kenakalan remaja.
“Kami ada 320 siswa baru yang ikut MPLS tahun ini. Kegiatannya berbasis pengenal lingkungan sekolah, tata tertib siswa, kurikulum, dan pendidikan karakter,” kata Supeno.
Sementara itu, MPLS di SMK 4 Bandar Lampung turut mendatangkan anggota TNI guna melatih kedisiplinan siswa. Siswa mendapatkan materi kesamaptaan dan pelatihan fisik di lapangan.
“Kesamaptaan itu tentang kenakalan remaja, narkoba, tertib lalu lintas, dan judi online,” ujar Waka kesiswaan SMK 4 Bandar Lampung, Darpin.
Pihaknya menekan materi pencegahan judol ataupun hal lainnya yang mengarah kepada kenakalan remaja.
“Ada 842 anak dari 10 jurusan yang mengikuti MPLS dengan kegiatan mulai dari upacara hingga kurikulum di SMK,” katanya.








