Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya menekan degradasi kualitas. Hal itu untuk menjaga kemantapan jalan dengan mengoptimalkan penanganan infrastruktur.
.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah mengatakan keseimbangan antara pembangunan dan degradasi harus terjaga. Agar persentase kemantapan jalan tidak merosot.
.
“Jalan inikan selalu terpakai. Pastinya ada kerusakan. Dalam bahasa kita disebut degradasi atau penurunan kondisi jalan akibat cuaca, penggunaan, dan lain-lain,” ujarnya, Senin, 4 Maret 2024.
.
Pihaknya mencatat ruas jalan yang masuk dalam kewenangan Pemprov Lampung memiliki panjang 1.700 Km. Terdiri atas 98 ruas dan 16 koridor dengan angka kemantapan mencapai 78,68 persen pada akhir 2023.
.
Pihaknya terus mendorong peningkatan angka kemantapan jalan dengan menekan nilai degradasi dan mengoptimalkan penanganan pada infrastruktur jalan.
.
“Kita berusaha agar tingkat kemantapan naik, perlu strategi-strategi. Terutama kita fokus pada penetapan jalan. Karena memang anggaran kita terbatas,” kata dia.
.
Jumlah anggaran penanganan infrastruktur tahun 2024 dari APBD Provinsi Lampung sekitar Rp800 Miliar masih belum mampu mencukupi. Kebutuhan dana penanganan untuk bisa mencapai angka kemantapan lebih dari 90 persen.
.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan pemetaan lokasi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam melakukan penanganan. Seperti memprioritaskan wilayah yang memiliki potensi tinggi dan berpeluang menjadi daerah pusat keunggulan ekonomi.
.
“Strategi kami, dari total 42 ruas tahun ini, ada ruas-ruas yang memang kita usahakan untuk segera pembangunan. Misalnya ruas Kiluan-Umbar karena memiliki potensi destinasi wisata yang akan berdampak bagus bagi ekonomi,” kata dia.
.
Beberapa ruas jalan tahun 2024, khususnya untuk mendorong peningkatan sektor pariwisata yaitu Ruas Sukamana-Kuripan sepanjang 500 Meter dengan tipe penanganan rigid pavement. Lalu, Ruas Simpang Teluk Kiluan-Simpang Umbar dengan jenis penanganan rigid pavement sepanjang 1.600 Meter.
.
Ruas Umbar-Putih Doh tipe penanganan rigid pavement dengan panjang 2.000 Meter dan Ruas Kuripan-Kota Agung dengan tipe penanganan flexible pavement sepanjang 435 meter.