Bandar Lampung (Lampost.co) — Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Bandar Lampung 2022 pada 8,21 persen, turun dari tahun sebelumnya yang menyentuh 9 persen.
Terkait hal itu, Kepala Bappeda Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka tersebut minimal menjadi 8 persen. Hal itu akan dilakukan dengan program lintas sektor dari berbagai OPD.
Ia menyampaikan, pemulihan ekonomi masyarakat telah menjadi fokus pemerintah untuk menangani dampak pandemi covid-19. Pemulihan ekonomi banyak dilakukan dengan pemberdayaan para pelaku UMKM.
“Pemerintah menyediakan tempat untuk para pelaku UMKM seperti sentra UMKM seperti Taman UMKM Bung Karno, Sentra IKM Tapis, Gedung Pengemasan, dan yang terbaru sentra UMKM Kuliner Sukaraja,” kata dia, Selasa, 28 Februari 2023.
Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku UMKM. Bantuan itu telah berjalan dan membantu masyarakat menjalankan usahanya.
Kemudian, program layanan kesehatan gratis juga turut menekan angka kemiskinan. Ditambah lagi dengan program pendidikan gratis yang mendorong kemampuan ekonomi masyarakat.
“Dengan pendidikan dan kesehatan gratis, maka masyarakat tak perlu lagi mengeluarkan biaya. Ini membuat daya ekonomi masyarakat juga terbantu,” kata dia.
Kemudian bantuan secara langsung juga dilakukan dengan memberikan bantuan beras. Ditambah lagi dalam menjaga daya beli masyarakat pemerintah juga telah menggelar pasar murah.
Menurutnya, kenaikan angka kemiskinan sebelumnya merupakan dampak pandemi covid-19. Di tambah lagi pertumbuhan penduduk Bandar Lampung mencapai 1,7 persen.
“Banyak masyarakat luar daerah pindah dan tinggal di Bandar Lampung, ini juga mempengaruhi angka kemiskinan,” kata dia.
Deni Zulniyadi