• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 16/10/2025 10:29
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Lampung

Warga Suoh Desak Tim Satgas Serius Tangani Harimau Pemangsa Warga

Adi SunaryoEliyahbyAdi SunaryoandEliyah
12/03/24 - 11:10
in Lampung, Lampung Barat
A A
Satgas penanganan konflik satwa harimau di Suoh beberapa hari lalu memasang perangkap.

Satgas penanganan konflik satwa harimau di Suoh beberapa hari lalu memasang perangkap.

Liwa (Lampost.co): Anggota DPRD Lampung Barat asal Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Sugeng, sekaligus mewakili masyarakat, meminta agar tim satuan tugas (satgas) penanganan satwa liar, untuk mengambil tindakan tegas karena harimau telah memakan dua korban jiwa dan satu orang luka-luka.

“Supaya tidak ada korban lagi. Maka kami minta tidak ada jalan lain selain menangkap harimau itu hidup atau mati,” kata Sugeng, Selasa, 12 Maret 2024.

Menurutnya, upaya penangkapan harimau menggunakan perangkap tidak efektif. Walaupun sudah empat perangkap yang terpasang dengan waktu yang telah mencapai sebulan, tidak membuahkan hasil.

“Upaya penanganan evakuasi harimau pemangsa manusia sudah sebulan berjalan, tapi belum berhasil. Penangkapan dengan cara pemasangan perangkap itu tidak efektif, terlebih saat ini korban sudah bertambah lagi,” kata Sugeng.

Ia menilai, tim Satgas harus melakukan penanganan harimau dengan cara apapun, supaya segera tertangkap sehingga tidak menimbulkan korban lagi.

Menurutnya, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan. Pertama, memasang jerat di setiap jalur perlintasan. Ketika harimau itu berhasil terkena jerat, maka jerat lainya ditarik kembali.

“Upaya kedua, yaitu memburu dengan cara menembak langsung. “Misalnya
menggunakan tembak bius. Ketiga, jika harimau itu dirasa telah mengancam nyawa maka Satgas bisa menembak mati,” kata dia.

Namun jika ingin harimau tertangkap hidup-hidup, lanjut dia, maka jalan terbaiknya adalah menembak bius. Kemudian melakukan evakuasi untuk pemindahan.

“Beberapa upaya ini, kami yakin bisa secepatnya berhasil. Apalagi jika tim Satgas itu sudah mengetahui di mana jejak dan titik lokasi keberadaan harimaunya,” tambah Sugeng.

Dia berharap tidak ada masyarakat yang menjadi korban mangsa harimau lagi. Karena itu, pihaknya meminta agar tim Satgas lebih serius lagi dalam menangani konflik harimau dan manusia ini.

“Jangan lah, seolah-olah nyawa harimau lebih berharga dari pada nyawa manusia. Sehingga melakukan upaya penanganan hanya melalui perangkap saja. Nyatanya hanya menghabiskan energi dan waktu. Sementara harimaunya tetap bebas bergerak,” kata dia.

Warga Berkebun untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi

Sementara itu, terkait imbauan masyarakat untuk tidak pergi berkebun untuk semantara waktu, hal itu dirasa juga bukan pilihan tepat. “Karena ini berkaitan dengan kebutuhan ekonomi. Apalagi, ekonomi petani ini hanya mengandalkan dari hasil berkebun. Terlebih saat ini harga kopi juga sedang mahal,” ujarnya.

“Jadi, petani saat ini pergi ke kebun itu karena memetik kopi dan mengejar harga kopi yang sedang bagus ini,” lanjut dia.

Sugeng menilai soal lahan garapan warga yang masih berstatus kawasan TNBBS, juga tidak bisa memungkiri persoalan ekonomi warga untuk hidup dan kemanusiaan.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

Tags: berita lampung baratHarimau SumatraheadlineKonflik Harimau
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Pengawasan Harus Masif di Sektor Perkebunan Terkait Temuan Kontaminasi Zat Radioaktif pada Cengkeh

Pengawasan Harus Masif di Sektor Perkebunan Terkait Temuan Kontaminasi Zat Radioaktif pada Cengkeh

byRicky Marlyand1 others
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- DPRD Lampung mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk secara masif melakukan pengawasan, khususnya pada sektor...

Kepala Bidang (Kabid) PAUD Dinas Pendidikan Tanggamus, Zaiti Zumar. (dok)

Isu Dana Operasional Rp300 Juta Himpaudi Tanggamus Dibantah Dinas Pendidikan

byDelima Napitupuluand1 others
15/10/2025

Kotaagung (Lampost.co) – Isu dugaan dana operasional sebesar Rp300 juta yang disebut diterima Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia...

Stasiun TV swasta Trans7 dilaporkan ke Polda Lampung oleh LBH Ansor Lampung, Selasa, 14 Oktober 2025.

LBH Ansor Laporkan Trans7 ke Polda Lampung Dugaan Ujaran Kebencian terhadap Kiai

byDelima Napitupuluand1 others
15/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- LBH Ansor Lampung melaporkan stasiun televisi Trans7 ke Polda Lampung, Selasa, 14 Oktober 2025. Laporan itu...

Load More

Berita Terbaru

Dissidia Final Fantasy NT (2015)
Teknologi

PlayStation Hidupkan Kembali Game Fighting Klasik Lewat Diskon Besar Oktober 2025

byDenny ZY
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Penggemar game fighting mendapat kabar gembira bulan ini. Melalui event Player’s Choice 2025, PlayStation Store menghadirkan...

Read moreDetails
Axioo Pongo 725 v2

Axioo Pongo 725 v2, Laptop Gaming Lokal Rp9 Jutaan Tawarkan Performa Premium

16/10/2025
Pixnapping Android

Pixnapping: Celah Baru Android yang Bisa Curi Kode OTP Tanpa Izin

16/10/2025
YouTube Down

YouTube Down Global, Pengguna Keluhkan Tak Bisa Akses Video dan Musik

16/10/2025
Pengawasan Harus Masif di Sektor Perkebunan Terkait Temuan Kontaminasi Zat Radioaktif pada Cengkeh

Pengawasan Harus Masif di Sektor Perkebunan Terkait Temuan Kontaminasi Zat Radioaktif pada Cengkeh

16/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.