Liwa (Lampost.co): Basarnas Lampung mengimbau kepada warga di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, untuk tidak mendekati Kawah Nirwana dalam radius 3 kilometer.
Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi secara terus menerus dengan BPBD dan TNI Polri Kabupaten Lampung Barat terkait kondisi Kawah Nirwana yang telah erupsi pada Jumat, 24 Mei 2024 lalu.
Baca juga: Suhu Meningkat, Kawah Nirwana Berpotensi Erupsi Susulan
“Kami sudah dapat gambaran dan laporan secara umum bahwa situasi saat ini kondusif. Kami imbau kepada masyarakat radius 3 km jangan mendekati areal meski sudah di-declare tidak mengandung gas beracun,” katanya, di Pesisir Barat, Kamis, 30 Mei 2024.
Deden juga mengimbau kepada pengelola wisata di kawasan Kawah Nirwana untuk tutup karena dapat membahayakan jiwa manusia.
Pihaknya terus melakukan pemantauan berkala baik secara komunikasi aktif dengan potensi SAR maupun secara langsung pemantauan di lokasi.
“Terkait kejadian fenomena alam ada letupan pada Kawah Nirwana di Lambar itu kami tidak menurunkan tim, tapi kami terus melakukan pemantauan,” katanya.
Sebelumnya Kawah Keramikan atau yang lebih dikenal Kawah Nirwana tersebut mengalami erupsi pada Jumat, 24 Mei 2024, pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.
Waspada
Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widiya Muharram mengatakan dengan adanya peristiwa tersebut pihaknya mengimbau warga agar tidak panik dan tetap waspada.
“Kawah Keramikan mengalami erupsi dan telah terjadi letusan sebanyak tiga kali tadi pagi. Kami mengimbau warga agar tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait serta melaporkan kejadian ini kepada pimpinan,” ujarnya.
Ia mengatakan Kawah Keramikan yang merupakan kawasan wisata andalan Kabupaten Lampung Barat. Kawah tersebut mengeluarkan suara dentuman keras, seperti suara letusan, hingga tiga kali dan mengeluarkan material pasir, lahar, hingga asap tebal.
“Kawah Kramikan meletus tiga kali pagi tadi. Letusan pertama mengeluarkan sejenis pasir. Letusan kedua mengeluarkan lahar. Dan letusan ketiga, paling keras, mengeluarkan asap tebal seperi wedus gembel,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.