Jakarta (lampost.co)–Hujan lebat hingga putusnya aliran listrik ganggu evakuasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin, 4 November 2024.
“Letusan terjadi bersamaan dengan hujan lebat, dan listrik putus. Tidak ada peterangan, menyebabkan kepanikan masyarakat untuk evakuasi. Itu menjadi pelajaran kami semua, bahwa di luar teknis yang kami tekuni, ada hal-hal yang perlu penyempurnaan. Termasuk kondisi hujan lebat dengan petir yang banyak,” katanya di Jakarta.
Wafid menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) terhitung mulai hari ini pukul 24.00 WITA.
Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun daerah membuat kantong-kantong pengungsian di jarak aman. Pemerintah menetapkan jarak aman tujuh kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
“BNPB sudah membuat kantong-kantong pengungsian. Lokasinya berjarak 7 km dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Kami juga sudah berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan setempat,” ujarnya.
Pengamatan pada 1 November 2024, terjadi erupsi strombolian, atau erupsi kecil dari fragmen-fragmen, dan serpihan magma.
“Dalam rentang waktu pengamatan tersebut, pada 1 November 2024 terjadi 43 kali gempa letusan dan 28 kali gempa. Selama rentang waktu pengamatan 23 Oktober hingga 3 November 2024 terjadi 133 kali gempa letusan dangkal. Dan 353 kali gempa vulkanik dalam,” paparnya.