Kupang (lampost.co)–Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan status tanggap darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Senin, 4 November 2024.
Gunung di Kecamatan Wulanggitang itu erupsi hingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada rumah dan gedung.
“Untuk status saat ini sudah tanggap darurat. Kami sudah mencabut siaga darurat,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avelina Hallan, Senin pagi.
Hal itu merupakan perkembangan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang merusak rumah dan gedung yang tepat berada di bawah kaki gunung tersebut.
Sampai dengan pukul 09.38 WITA, petugas telah mengevakuasi sembilan korban meninggal.
Sementara itu terkait desa yang terdampak erupsi berjumlah enam desa yang ada di Kecamatan Wulanggitang.
Yakni Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang dan desa Pululera serta satu desa di Kecamatan Ile Bura yakni Dulipali.
Sat ini warga juga sudah mengungsi ke tiga desa yakni desa Konga, Lewolaga, Bokang di Kecamatan Titehena.
“Tenda-tenda untuk pengungsi juga sudah berdiri untuk menampung para pengungsi,” ujar dia.
Sementara itu Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran mengatakan update perkembangan akibat erupsi akan terus ia sampaikan terkait kerusakan rumah dan korban jiwa.
“Nanti kalau perkembangan akan kita update lagi,” ujar dia.