Jakarta (lampost.co)–Jelang Ramadan, pemerintah menetapkan jadwal libur sekolah bagi siswa, yakni sela tujuh hari pada awal puasa.
Selama periode libur awal Ramadan, siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat.
Kegiatan sesuai dengan penugasan oleh sekolah atau madrasah masing-masing.
Kebijakan ini bertujuan untuk memfasilitasi persiapan spiritual dan fisik siswa dalam menyambut ibadah puasa Ramadan.
Mulai 27 Februari
Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Bersama (SEB) yang mengatur jadwal libur awal puasa bagi siswa.
Berdasarkan SEB tersebut, libur awal Ramadan akan berlangsung selama tujuh hari, dari 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Setelah masa libur berakhir, kegiatan pembelajaran di sekolah akan kembali lanjut pada 6 hingga 25 Maret 2025.
Selama periode pembelajaran di bulan Ramadan, sekolah mengintegrasikan kegiatan keagamaan dalam proses belajar mengajar.
Bagi siswa Muslim, kegiatan ini dapat berupa tadarus Al Quran, pesantren kilat, dan kajian keislaman.