Jakarta (Lampost.co) — Viral video yang menunjukkan seorang pemuda mengaku dipukul oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) setelah meminta swafoto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihak Istana buka suara atas kejadian ini.
Sebelumnya viral di media sosial, seorang pemuda menerobos penjagaan Presiden untuk berswafoto atau mengambil selfie dengan Jokowi. Peristiwa itu diduga terjadi usai Presiden membuka MTQ XXX Tingkat Nasional di Samarinda.
Pemuda itu kemudian tampak seperti dipukul di area perut atau dada oleh seseorang. Ia pun terlihat kesakitan dan terus-menerus mengerang sambil memegangi badan bagian kirinya. Ia mengklaim Paspampres yang memukulnya.
Baca juga: Latar Belakang Pria yang Menerobos Paspampres Saat Jokowi Beri Keterangan Pers
“Saya dihantam pasukan presiden tadi, hanya karena foto dengan presiden. Itu Presiden Republik Indonesia dan Presiden rakyat Indonesia, kenapa saya harus dihantam sama Paspampres?” ujar pemuda di video.
Menanggapi dugaan pemukulan itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan mendapatkan informasi bahwa tidak ada pemukulan yang dilakukan Paspampres.
“Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres,” kata Yusuf saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Samarinda, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Selasa, 10 September 2024.
Yusuf menjelaskan pengamanan Presiden terdiri dari berbagai unsur, yakni Paspampres untuk ring 1 dan TNI/Polri di ring 2 dan 3. Karena pihak Paspampres mengatakan tidak melakukan pemukulan, Yusuf akan segera mengecek ke pengamanan wilayah.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami,” ujarnya.